Eyang Suro

Eyang Suro
Muhamad Masdan lahir pada 1869 di daerah Gresik (Jawa Timur). Kelak kemudian putra tertua Ki Ngabehi Soeromihardjo ini dikenal dengan dengan nama Ki Ageng Hadji Ngabehi Soerodiwirdjo (Eyang Suro).

Senin, 12 November 2012

BUNGKUS TUNTUN SAMBUNG

BUNGKUS: Menghafal Jurus Betawen,
Betawi satu sampai dengan
Minangkabau III Sipai (Simpi=Tari),
Blirik= Corak sampai hafal berikut :
Nama-nama Jurus dan Tegak, Kuda-
kuda, prinsip sikap tangan, badan
miring, condong sesuai dengan
Anatomi tubuh. Mengenal arah jarum
jam selalu hadap jarum jam 12.
Gerakannya Pelan-pelan, santai,
mantap dan selalu menjaga
Keseimbangan


TUNTUN: Memindah-mindahkan
Tegak, dari Tegak Jurus sekian, ke Jurus
sekian dan dari pecahan Jurus sekian
kepecahan jurus yang lainnya
kemudian di aplikasi individu. Masing-
masing. Disini juga diperkenalkan
bermacam-macam jenis seperti senjata
pendek, sedang dan panjang antara
lain senjata khas Kerambik, pisau
belati, golok, keris, pedang, toya,
tombak, sarunjug, kendit, tutup kepala
dll. Dengan iringan musik (Macapat,
Keroncong, Gambang Keromong.
Kendang Pencak,Tari Randai,Saluang) contoh Jatuhan, Kuncian, Serang,Bela,
permainan jarak jauh, dekat,rapat,
permainan atas, tengah dan bawah,
mengenal arah mata angin,
penguasaan lapangan, pengambilan
tenaga lawan (kosong, isi) Tuntun
SAMBUNG, dll.

SAMBUNG: Gambaran perkelahian
bebas yaitu satu lawan satu, satu
lawan dua orang, mungkin paling
banyak satu lawan delapan orang.
dalam Perkelahian (SAMBUNG) "SH"
bukan untuk menyakiti tapi untuk
saling memberi aksi dan reaksi,kalau
bisa bukan untuk kontak, cukup menghilangkan keseimbangan lawan
sudah cukup. Dibutuhkan
pengendalian diri mapan dan mantap.
Supaya tidak terpengaruh oleh situasi
dan kondisi saat itu juga. Pengendalian
Diri sempurna dapat menjadikan para
Kadhang SETIA HATI dapat mampu
mengalahkan Diri Pribadinya sendiri

Arti Lambang PERSAUDARAAN ”SETIA HATI” WINONGO Tunas Muda


1.PERSAUDARAAN “SETIA HATI”

#Persaudaraan Yg Kekal
#Persaudaraan Yg Tdk Saling Mengingkari/ Menghianati
#Persaudaraan Yg Saling Samat Sinamatan
#Persaudaraan Yg Dalam Hubungan Batin Saling Pengertian Yg Dalam

2.YANG BERPUSAT DI DESA WINONGO Kota Madiun Jawa Timur Tempat Tinggal,rumah Kediaman Sang Pengasuh Yaitu Ki NGABEHI SOERODIWIRJO
#Tempat Pengasuh Menggembleng Para Siswanya Serta Mengembangkan ilmunya
#Tempat Pengasuh Mengakhiri Hayatnya Dan Di Makamkan di
WINONGO MADIUN
3.TULISAN WARNA PUTIH
Putih Mempunyai Arti Watak: Suci,
Tidak Bernoda, Benar/Kebenaran
Bahwa Ajaran PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Mengarah Pada Kebenaran Dan KeSUCIan untuk Mencapai Kebahagiaan Dunia Dan akhirat Atas Ridho TUHAN YANG MAHA ESA Atas Segala PetunjukNYA.

4.WARNA HITAM Sebagai Dasar Lambang
Hitam Mempunyai Watak Kuat,Teguh,
Mantap, Tabah

5.PERSENJATAAN /SENJATA
Perlengkapan Seorang Ksatria/ Prajurit. sebagai perisai, Pengayom, Piandel, Pelindung Dalam Arti Kesiap-Siagaan Bagi Seorang Ksatria/ Prajurit.

6.WARNA BIRU
Biru Mempunyai Watak Kamot, Berjiwa Besar Lapang Dada
Bagaikan Wataknya Jolodhini/ Laut
Bagai Wataknya Angkasa/ Langit Biru Yang Luas

7.WARNA BIRU BULAT BERGERIGI 36
Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak Tekad Yang gilig/ Bulat Tekad Yang Utuh
Tekad Yang Tidak Mudah Goyah

8.BERGERIGI 36 Menyatakan
Jumlah JURUS KERAMAT
JURUS ANDALAN
Jurus Kesatuan Dan Persatuan Yang Berasal Dan Dihimpun Dari Seluruh Pelosok Tanah Air INDONESIA

9.WARNA MERAH BULAT,BERSINAR,
BERGERIGI 43 (MATAHARI)
Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak: Tekad Yang Gilig/ Bulat, Utuh,
Tidak Mudah Goyah

10.MATAHARI BERSINAR KE SEGALA PENJURU Mempunyai Arti Watak:
Pemberi Daya Hidup Dan Kehidupan Umat
Segala Sumber Kehidupan
Pemberi Pepadhang Seluruh Bawono/ Jage Raya
MEMAYU HAYUNING BAWONO

11.WARNA MERAH Mempunyai Arti watak Berani Dalam Arti Kebenaran semangat dinamis

12.JUMPLAH 43 DALAM BENTUK GERIGI
Menyatakan Jumlah Jurus Dasar

13.SINAR KUNING KESEGALA PENJURU
SINAR/NUR CAHAYA MENGARAH KESEGALA PENJURU 360 DERAJAT Mempunyai Arti Watak Membuat Pepadhang Segala Penjuru Serta Kedamaian Dimana Kita Berada

14.WARNA KUNING Mempunyai Arti Watak Jiwa Yang Luhur
Jiwa Yang Adiluhung
Jiwa Yang Sangat Terpuji

15.JUMPLAH SINAR 36 Menyatakan Jumlah JURUS KERAMAT Yg Sangat ADI LUHUNG Dari Pe ninggalan Nenek Moyang Kita BANGSA INDONESIA



16.ANNO 1903
Bhw PERSAUDARAAN “SETIA HATI” lahir Atas Petunjuk TUHAN Yg MAHA ESA Pd Tahun 1903
Lahir Dan Berkembang Srta Ngremboko Memancar Dr bumi INDONESIA Ke Seluruh Pelosok Dunia Hingga Kini Dan Smpai Akhir Zaman, Serta Di anut Segala Bangsa Yg Tidak membedakan Kulit, Agama, pangkat Golongan
17.Mens Sana in Corpore Sano
Di Dalam Jiwa Yg Sehat Terdapat Badan Yg Sehat
DENGAN MENGOLAH RAGA SERTA BATIN UNTUK MENCAPAI KELUHURAN BUDI GUNA MENDAPATKAN KESEMPURNAAN HIDUP DEMI KEBAHAGIAAN Srta KESEJAHTERAANDUNIA AKHIRAT

18.TELUNG KETHENG DALAM KESATUAN SEGITIGA
Telung Ketheng Merupakan Pegangan Pokok Jenis Uang Logam Paling Kecil Dan Tidak Dapat Di Pecahkan Lagi
19.AMAR MARUF NAHI MUNKAR
Melaksanakan PerintahNYA Serta Meninggalkan LaranganNYA

20.BURUNG TERBANG MELAYANG DI LANGIT
Melambankan TUMURUNNYA WAHYU ILLAHI KEPADA PENGASUH Untuk Mengembangkan Serta Mengajarkan ilmu PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Sesuai Dgn Tujuan Pokok Yg Sungguh ADI LUHUNG

Senin, 22 Oktober 2012

Arti lambang Persaudaraan Setia Hati 1932


ARTI LAMBANG / LOGO SETIA HATI: Logo ini dibuat pada tahun 1932 pada waktu Bapak Moenandar Harjowiyoto mendirikan SHO(Setia Hati Organisasi) 22 Mei1932. dan Tahun 1972 menjadi Persaudaraan Setia Hati (SH)sampai Sekarang.
1. Logo bergambar HATI dengan tulisan SH, dilingkari oleh bintang bersudut 12 dan di setiap sudut bergaris 5.

2. Jumlah 12 menunjukan jumlah bulan dalam 1 tahun,bukan cuma itu. Hitungan waktu dalam jam, ada 12 jam siang &12 jam malam. SH memberikan tuntunan, agar 12 jam itu tidak terlewatkan dengan sia-sia. *mengkaitkan tentang rukun agama. -Rukun agama ada 3 : Iman,Islam, Ihsan. -Iman ada 6, Islam 5 dan Ihsan. Jika dirumus secara matematika, 6+ 5 + 1 = 12. Dan sapta wasita tama7 + panca prasetya 5 = 12

3. Jumlah 5 bisa menunjukan hari pasaran(Legi,Pahing,Pon,Wage,Kliwon), sholat 5 waktu, panca sila,

4. Sedangkan hati bertuliskan SH artinya: Diri (jasmani) SETIA kepada HATI SANUBARI. Setia mengandungarti tidak mau berpisah dalam kondisi apapun juga, landasanya adalah cinta kasih yg mendalam. Sedangkan HATI SANUBARI adalah tempat rasa yg paling halus dan mendalam, diibaratkan seperti dutabesar berkuasa penuh antara manusia dan TUHANNYA. Secara keseluruhan arti dari logo Persaudaraan Setia Hati: Sebagai kadhang SH setiap saat,hari, minggu, bulan dan tahun haruslah tetap SETIA kepada HATI SANUBARINYA. buku peringatan persaudaraan setiahati

Rabu, 10 Oktober 2012

Melacak Akar Konflik Antar Perguruan SETIA HATI

Melacak Akar Konflik Antar Perguruan SETIA HATI di Karisidenan Madiun

Kasus perkelahian antar perguruan silat yang di motori oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Setia Hati Tunas muda winongo atau di sebut STK (Sedulur tunggal kecer) di karesidenan madiun akhir-akhir ini sangat marak dan melibatkan masa pendukung secara massif dan di sertai dengan pengerusakan serta jatuhnya korban jiwa.

Konflik yang berpangkal dari perbedaan penafsiran dan klaim kebenaran tentang ideoligi keSHan merambat hampir seluruh karisedanan Madiun. Hadirnya konflik tersebut juga meinimbulkan keresahan dan ketidaknyaman berbagai lapisan masyarakat. Arkeologi Kekerasan SH Terate VS SH Winongo Perkelahian secara turun temurun antar SH Terate dan SH Winongo tidak lepas dari setting sejarah yang melatarbelakangi.

Kedua perguruan tersebut pendiri  awalnya merupakan satu perguruan yaitu Setia Hati (diawali berdirinya Sedulur Tunggal Kecer) yang berdiri di kampung Tambak Gringsing Surabaya oleh KI Ngabei Soero Diwiryo dari Madiun pada tahun 1903. Pada tahun tersebut KI Ngabei belum menamakan perguruannya dengan nama Setia Hati namun, bernama “Joyo Gendilo Cipto Mulyo” hanya dengan 8 orang siswa, didahului oleh 2 orang saudara yaitu Noto/Gunadi (adik kandung KI Ngabei sendiri) dan kenevel Belanda. Organisasi silat tersebut mendapat hati di kalangan masyarakat sekitar tahun 1917, yang mana Joyo Gendilo Cipto Mulyo mealkukan demonstarsi silat secara terbuka di alun–alun Madiun dan menjadikannya sebgai perguruan yang popular di kalangan masyarakat karena gerakan yang unik penuh seni dan bertenaga.

Pada tahun 1917 Joyo Gendilo Cipto Mulyo bergati nama dengan Setia Hati. Pendiri perguruan tersebut meninggal pada tanggal 10 November 1944 dalam usia 75 tahun, dengan meninggalkan wasiat supaya rumah dan pekarangannya diwakafkan kepada Setia Hati dan selama bu Ngabei Soero Diwiryo masih hidup tetap menetap di rumah tersebut dengan menikmati pensiun dari perguruan tersebut.

KI Ngabei dimakamkan di Desa Winongo Madiun dengan batu nisan garnit dengan dikelilingi bunga melati. Dan oleh berbagai kalangan makam Ki Ngabei dijadikan pusat dari perguruan Setia Hati. Dan pada Tahun 1922 Murid KI Ngabei Soero Diwiryo Pak Harjo Oetomo mendirikan Setia Hati Terate sebagai respon untuk mengembangkan Pencak silat dengan ideologi ke SH an. sebagai wadah mendidik para pejuang kemerdekaan sepeninggal Eyang Suro hingga dekade 1965an kehidupan antar Rumpun SH berjalan harmonis dan  kekelurgaan

Pertentangan kedua rumpun SH di mulai saat ada karnaval 17 agustus di alun alun Kota Madiun tahun 1987 ketika itu terjadi saling ejek dan kemudian saling lempar botol minuman air mineral dan berakhir dengan tawuran masal

Konflik kedua Rumpun SH  merambat sampai akar rumput sampai  sekarang yang di penuhi rasa kebencian satu sama lain. di perparah dengn doktrin2 pelatih yg menyesatkan seperti pengakuan bahwa SH tunas muda adalah Asli penerus eyang suro pdhal bukan dan juga pengakuan lahir 1903 padahal SH Tunas Muda Mulai aktif tahun 1965 Belum lagi konflik di perparah kepentingan politik dan perebutan basis ekonomi. Basis pendukung antar kedua perguruan di bedakan oleh perbedaan kelas juga. SH Winongo berkembang dalam alan perkotaan dan basis pendukungnya adalah para bangsawan atau priyayi sedangkan SH Terate berkembang di wilayah pedesaan dan pinggiran kota. Perpecahan kedua perguruan tadi juga terletak dalam strategi pengembangan ideologi yang satu bersifat ekslusif sedangkan Hardjo Utomo ingin membangun SH yang lebih bisa diterima masyarakat bawah guna melestarikan perguruan.

Melihat dari latar belakang tersebut konflik yang tejadi adalah konflik identitas yang mana SH Tunas Muda  mengklaim kebenaran pembawa nilai Ideoligi SH yang orisinil, ASLI dan menganggap dirinya yang paling baik dan benar. Klaim kebenaran terus menerus di reproduksi sehingga membentuk praktek–praktek diskursif yang meyalahkan SH yg lain.antara laen Ga asli lah jurusnya di rubah lah dll

Konflik yang di gerakkan oleh klaim kebenaran pemegang otoritas tunggal ideologi ke SH an juga di dukung olehkultur agraris masyarakat setempat yang dalam kehidupan sehari-hari tidak mempunyai kegiatan selain bertani untuk memenuhi kebutuhan sehari –hari. Tumbuh suburnya perguruan silat di karesidenan Madiun juga di topang oleh idelogi pencak silat yang di olah kebatinan kejawen yang sangat familiar dalam kehidupan sehari–hari.

Implikasinya kelompok silat menjadi suatu yang itegral dalam kehidupan masyarakat dan masyarakat juga ikut melestarikan konflik di sebabkan tingkat partisipasinya dalam kelompok silat sangat tinggi. Hadirnya kelompok silat dalam masyrakat agraris adalah sebuah media sosial untuk melepaskan rutinitas sehari–hari dan sebagai pelepas tekanan kemiskinan yang sering di derita masyarakat petani.



Hadirnya nuansa politisasi dalam sebuah organisasi silat yang menambah rantai konflik semakin panjang dan sangat sulit untuk diselesaikan. Pertarungan eksistensi antara SH Tunas Muda Winongo dan SH Terate juga ber imbas pada perekutan anggota sebanyak–banyaknya. Dalam memperebutkan anggota juga sebagai perebutan basis ekonomi. Hasil Penelitian yang di lakukan oleh E. Probo dia mengambil contoh SH Terate (2002 :6 makalah diskusi), untuk satu kali pelantikan setiap bulan Sura [bulan pertama dalam kalender Jawa], Terate melakukan pelantikan sejumlah 1000-2000 anggota baru.

Jika satu anggota membayar 700 ribu rupiah, maka uang yang akan masuk ke organisasi dalam satu tahun adalah Rp 700 juta hingga 1,4 milyar rupiah !!! Jumlah yang fantastis. Ini menarik sekali, sebuah organisasi silat dengan jumlah anggota 35.000 orang dan pemasukan 700 juta hingga 1,4 milyar rupiah per tahun. Maka bila salah satu perguruan silat menguasai satu daerah maka dengan sekuat tenaga akan mempertahankan,karena di situlah eksitensi sebuah perguruan silat di pertaruhkan di lain itu mereka juga tidak mau kehilangan basis ekonominya.
 
 Solusinya  
1.SH terate harus bangga dengan sejarahnya dan perjuangan Pak Hardjo Utomo. Penulisan sejarah dibuat konsisten. Saya yakin sudah banyak anggota SHT yang tahu sejarah ini.
2. SH tunas muda harus mengkaji ulang sejarahnya Pak Warno. Ini paling mungkin dilihat dengan ukuran waktu. Yang dilakukan Mas KSH menurut saya sudah ok, yaitu dengan menunjukkan waktu pendirian SHTM 1965 kemudian ditarik ke belakang tentang kelahiran beliau dan sejarahnya Eyang Soero. Kesulitan disini adalah banyaknya anggota SHTM yang berpegang pada asas ‘pokoknya’ begitu sejarah SHTM dijadikan bahan diskusi. Banyak yang tidak mau berpikir terbuka dan cenderung menjadikan Pak Warno sebagai penyembahan (sudah pada taraf kultus individu).
3. Mengajak pembesar SHT dan SHTM untuk duduk bersama. Jika sudah menyangkut sejarah perguruan, menurut saya Pak Cuk SH panti juga diajak dalam diskusi. Supaya terlihat resmi, diajak juga Kadin Sospol, Kapolres dan Dandim di Madiun sebagai saksi dan bisa sebagai penengah. Untuk acara ini perlu dibuat agenda tersendiri.
Sebelum maju ke acara resmi (maksudnya diskusi dihadiri pejabat Madiun), pembesar SHTM perlu diajak diskusi awal agar dia bisa menerima jika konklusinya sejarah SHTM tidak seperti versi mereka. Agar berkesan imbang, pembesar SHT dilobby yang sama. Lobby ini perlu supaya tidak mengecewakan pejabat kota Madiun (tidak ada keributan didepan para pejabat). Proses lobbying banyak menyita waktu.
Point 2 bisa diminimalisir jika point 3 bisa berhasil. Usulan diatas bersifat konsep saja, teknisnya banyak yang mesti diberesin. Segitu dulu, mas. Semoga berkenan. Saya usul seperti diatas, karena keributan sepertinya berpangkal pada versi sejarah yang berbeda.

Minggu, 26 Agustus 2012

JURUS KE 29

Jurus ke – 29 sengaja tidak di-ajarkan kepada saudara-saudara SH karena Ki Ng. Soerodiwiryo waktu mendapatkan ‘jurus 29’ ini oleh gurunya diharuskan bersumpah lagi lebih berat , hingga beliau tidak mau dianggap tidak bertanggung jawab akan sumpahnya .
Jurus Sterlak hanya akan diberikan Almarhum kalau ada kekacauan yang sangat berat yang akan mengancam secara langsung keslamatan masyarakat dimana Saudara SH itu berada dan berdiam , dengan inti sari sumpahnya : ‘Pantang mundur dua langkah , mundur satu langkah masih diperbolehkan , tetapi kalau mundur dua langkah akan mati kapir’ . Jadi dengan menerima Jurus ‘Sterlak’ ke-29 , segala sesuatu masalah atau peristiwa yang terjadi harus dibela sampai tuntas , jikalau diperlukan nyawa dijadikan taruhannya dengan harus dibela sampai mati .

Fakta sejarah didalam persaudaraan SH yang pernah diberi jurus ‘Sterlak’ oleh almarhum hanyalah adik beliau yang bernama Sdr. Noto Gunari Almarhum yang waktu itu menjadi ‘wijkhoofd’ dikota Surabaya , oleh karena pada waktu itu daerah Pak Noto amat rusuh maka diberikan ‘Sterlak’ kepadanya , dimana konskwensinya amat berat lebih berat dari ajaran 2e Trap, karena dalam segala hal tingkah laku kita , dalam tindak tanduk kita sehari-hari , kita tidak diperkenankan mengingkari kenyataan dan apapun yang sudah diniatkan harus di jalankan berdasarkan garis niat tadi . Mundur satu langkah masih di ijinkan tetapi mundur dua langkah akan mati kapiran , maju terus dan terus maju .

Kamis, 05 Juli 2012

SUMBER ILMU KEBHATINAN DAN ILMU PENCAK SILAT

posted : 19/Apr/2012 12:33
SUMBER ILMU KEBHATINAN DAN ILMU PENCAK SILAT
YANG DIHIMPUN OLEH KI NGABEHI SOERODIWIRYO

Sumber Ilmu Kebhatinan bdan Ilmu Pencak Silat dari Persaudaraan Setya Hati yang diajarkan oleh Ki Ngabehi Soerodiwiryo adalah ‘SARI-SARI’ ajaran yang beliau dapatkan dari berguru pada para pendekar pada jamannya , dan digunakan sebagai dasar pemberian pelajaran kepada keluarga besar Persaudaraan Setya Hati sampai sekarang .

SUMBER ILMU KEBHATINAN

PERTAMA : Didapat dari GUSTI KENANGA MANGGA TENGAH asal dari Bali yang bernama asli NYOMAN IDE GEMPOL yang bertempat tinggal di Oleleh (Aceh) , seorang Ponggawa Besar yang diselong ( diasingkan ) dibuang oleh Pemerintah Kolonial Belanda ke Aceh . Dari beliau didapat wejangan ilmu kebhatinan yang oleh Ki Ngabehi Soerodiwiryo dipergunakan sebagai syarat-syarat penerimaan saudara-saudara SH baru yang berujud : Air Kecer , Mori Putih , Lambang-lambang , Uang Ketengan (yang mempunyai nilai terendah) , Letak Kekuatan Tubuh Manusia Tiap Hari ( makna sircle ) , pemberian wejangan ini disebut WEJANGAN TINGKAT PERTAMA ( Trap Pertama ) .

KEDUA : Didapat dari DATUK RADJO BATUAH , yang merupakan ajaran / wejangan Ilmu Kebhatinan dari Sumatra Barat yang berujud 2 (dua) kalimat rafal yang bermaksud ‘menyadarkan diri manusia’ dengan segenap akal budi nya secara totalitas kepada Allah beserta Rosulnya , agar diri atau tubuh terhindar dari segala mara bahaya .
2 ( dua ) kalimat rafal dari Datuk Radjo Batuah ini diajarkan kepada saudara-saudara SH sebagai WEJANGAN TINGKAT KEDUA ( Trap Kedua ) .

Wejangan Tingkat Kedua mengandung 3 (tiga) kalimat rafal , adapun rafal ke tiga didapat dari K.A.A.Serang Soeronegoro ( Bupati Kediri yang meninggal Th.1916 M ) . Dari Bupati Kediri ini selain mendapat rafal ketiga , kepada Ki Ngabehi Soerodiwiryo juga diberikan ‘Coretan Gaib’ dimana sebelum membuat coretan gaib ini , seseorang harus menebus dengan laku puasa membisu .

Apabila para saudara ingin menyaksikan dipersilahkan datang dipendopo Kabupaten Kediri dan mengamat-amati ukir-ukiran pada ompak (alas) empat sokoguru (tiang) pendopo kabupaten tersebut .
Coretan Gaib ini tidak termasuk ‘wejangan tingkat kedua’ , tetapi diberikan beliau kepada para saudara SH yang selalu dekat dengan beliau dengan tambahan syarat harus sanggup mencari cara menulis dan membuatnya .

KETIGA : Didapatkan juga dari GUSTI KENANGA MANGGA TENGAH selain wejangan tingkat pertama ( trap pertama ) , diterima untuk saudara-saudara SH terpilih untuk mendapatkan WEJANGAN TINGKAT KETIGA ( Trap Ketiga ) , dimana wejangan ini merupakan ajaran tertinggi bagi saudara-saudara SH tentang ‘SANGKAN PARANING DUMADHI’ yang mengajar kepada saudara SH untuk mengenal ‘Sangkaning dumadhi’ dan pada akhirnya nanti tahu kemana ‘Paraning Dumadhi’ .

Bagi saudara-saudara SH yang telah mendapatkan wejangan lengkap tersebut diatas , sudah diberi kewenangan untuk menjadi ‘Juru Kecer’ dalam penerimaan saudara-saudara SH baru secara dulu Ki Ngabehi Soerodiwiryo almarhum melaksanakan .

SUMBER PENCAK SILAT

Salah seorang guru pencak silat yang dianggap terbaik permainannya disamping memberi wejangan-wejangan ‘Dua Kalimat Rafal’ adalah DATUK RADJO BATUAH dari Sumatra Barat .
Dimana nama ‘Datuk Radjo Batuah’ selalu diperingati pada tiap-tiap selamatan upacara penerimaan saudara SH baru , lain guru dan pendekar tidak disebutkan namanya pada selamatan ini , tetapi beberapa permainan pencak silat yang dianggap penting yang melengkapi jurus-jurus pencak setya hati selalu diperingati dengan selamatan pada upacara tersebut .
Selain memperingati permainan-permainan pencak silat yang akan dipelajari tiap saudara saudara SH pada selamatan itu harus pula ‘memperingati asal mula terjadinya sebagai manusia dan letak berdirinya dibumi ini’ .

Peringatan yang terakhir ini , tidak hanya pada waktu upacara penerimaan saudara baru saja , tetapi tiap-tiap berhajat apa saja beliau selalu mengingatkan saudara-saudara tua SH dahulu untuk supaya tidak lupa ‘Ingat akan Sangkan Paraning Dumadhi’ , sehingga pada waktu berlatih sambung diwujutkan dengan ‘Uluk Salam’.

Upacara selamatan dimaksud agar saudara SH yang mempunyai hajad itu memperingati awal mulanya hidup didunia ini , dan yang kedua ialah agar supaya mendapat restu dan berkenan menerima wejangan-wejangan ilmu kebatinan dan permainan pencak silat guna dapat mengalahkan segala bahaya .

Kejujuran Ki Ngabehi Soerodiwiryo yang selalu dibuktikan ialah , bahwa beliau selalu tidak melupakan jasa-jasa gurunya . Pada waktu-waktu memberikan pelajaran pencak silat selalu ditegaskan bahwa tegak-tegak ( stand ) atau langkah-langkah dan gerakan-gerakan tangan yang diajarkan itu didapat dari pendekar A dan B , dan permainan -permainan dari daerah C dan D dan begitu seterusnya . Demikian juga halnya dengan ilmu kebhatinan nya .

Beliau dikalangan persaudaraan SH tidak suka disebut guru melainkan minta supaya disebut ‘saudara tertua’ saja , menurut keterangan beliau bahwa dalam mencari kepandaian pencak silat yang terpenting harus ‘mempunyai kemauan keras dan sangat berani’ .

Sumber-sumber permainan pencak silat SH asalnya telah diuraikan pada riwayat hidup Ki Ng. Soerodiwiryo dimuka , dari sumber-sumber itulah beliau mengambil sari-sarinya dengan dicampur , diteliti berdasarkan pengalaman-pengalaman sambung dan latihan di berbagai tempat , cobaan-cobaan yang didapatkan dari perguruan lain atau dari perkelahian-perkelahian .

Hasil dari pengambilan sari yang dicampur dan diubah secara teliti itulah yang memungkinkan beliau berhasil menciptakan beberapa jurus pencak silat yang digunakan sebagai dasar permainan pencak silat ‘Setya Hati’ .

ASAL MULA NAMA JURUS-JURUS PENCAK SILAT SETYA HATI

1. Betawen - I 19. Sumedangan - I
2. Betawen - II 20. Sumedangan - II
3. Cimande - I 21. Lintau
4. Cimande - II 22. Cimande - VI
5. Cikalong ( Slewah ) 23. Alang Lawas - I
6. Ciampea - I ( Besutan ) 24. Alang Lawas - II
7. Ciampea - II ( Krawelan ) 25. Minangkabau - I Kucingan
8. Tanah Baru - I 26. Solok Minangkabau - II
9. Tanah Baru - II 27. Cibediyut
10. Permainan Tionghoa Monyetan 28. Cimande - VII
11. Cimande - III 29. Terlakan Monyet Tukang (Tdk di ajarkan)
12. Cimande - IV (Cmd-III + bbrp Tegak) 30. Padang Alai - I
13. Cimande - V 31. Padang Alai - II
14. Cibediyut dengan Toya 32. Fort De Kock
15. Padang Panjang - I 33. Padang Alai - III
16. Padang Panjang - II 34. Padang Alai - IV
17. Cipetir 35. Kuda Batak
18. Padang Siranti 36. Simpai Minangkabau - III ( blirik )

Oleh karena dalam penulisan ‘buku peringatan’ ini bukan untuk digunakan sebagai buku pelajaran pencak silat , maka disini tidak ditulis ataupun digambar bagaimana wujud dan cara mengerjakan jurus-jurus pencak silat SH .

Jurus ke – 29 sengaja tidak di-ajarkan kepada saudara-saudara SH karena Ki Ng. Soerodiwiryo waktu mendapatkan ‘jurus 29’ ini oleh gurunya diharuskan bersumpah lagi lebih berat , hingga beliau tidak mau dianggap tidak bertanggung jawab akan sumpahnya .
Jurus Sterlak hanya akan diberikan Almarhum kalau ada kekacauan yang sangat berat yang akan mengancam secara langsung keslamatan masyarakat dimana Saudara SH itu berada dan berdiam , dengan inti sari sumpahnya : ‘Pantang mundur dua langkah , mundur satu langkah masih diperbolehkan , tetapi kalau mundur dua langkah akan mati kapir’ . Jadi dengan menerima Jurus ‘Sterlak’ ke-29 , segala sesuatu masalah atau peristiwa yang terjadi harus dibela sampai tuntas , jikalau diperlukan nyawa dijadikan taruhannya dengan harus dibela sampai mati .

Fakta sejarah didalam persaudaraan SH yang pernah diberi jurus ‘Sterlak’ oleh almarhum hanyalah adik beliau yang bernama Sdr. Noto Gunari Almarhum yang waktu itu menjadi ‘wijkhoofd’ dikota Surabaya , oleh karena pada waktu itu daerah Pak Noto amat rusuh maka diberikan ‘Sterlak’ kepadanya , dimana konskwensinya amat berat lebih berat dari ajaran 2e Trap, karena dalam segala hal tingkah laku kita , dalam tindak tanduk kita sehari-hari , kita tidak diperkenankan mengingkari kenyataan dan apapun yang sudah diniatkan harus di jalankan berdasarkan garis niat tadi . Mundur satu langkah masih di ijinkan tetapi mundur dua langkah akan mati kapiran , maju terus dan terus maju .

ULUK SALAM SEBELUM SAMBUNG

1. BERDIRI TEGAK ALIP MEMUTAR BADAN KEKANAN , BOLEH DENGAN JONGKOK BOLEH DENGAN BERDIRI , TANGAN MENEBAK TANAH (MENGUCAPKAN 3 KETENG ATAU IBU KAWA) KEMUDIAN TANGAN DIANGKAT DENGAN TELAPAK TANGAN MENENGADAH (MENGUCAPKAN 3 KETENG , ATAU BAPA ANGKASA) , DI AKHIR DUA TANGAN DITEMPELKAN KEDAHI (MENGUCAPKAN 3 KETENG , ATAU RASA SEJATI). MEMUTAR BADAN MENGHADAP KEKIRI, LAKSANAKAN IDEM SEPERTI YANG KEKANAN , UNTUK KEMUDIAN BERDIRI ALIP .

2. MAJU MELANGKAH DENGAN KAKI YANG SESUAI DENGAN SIRCEL .

3. BERJALAN MELINGKAR KEKANAN BOLEH DENGAN JALAN PASANG SAMPAI KEMBALI KETEMPAT SEMULA ( TEPUNG GELANG ) DENGAN BERDIRI ALIP .

4. HARUS BERSAMBUNG / BERMAIN PENCAK-SILAT , INGAT JANGAN MELANGGAR TENGAH-TENGAH SIRCEL . HARUS MENCARI JALAN MELINGKARI MUSUH .

5. SEHABIS SAMBUNG DIAKHIRI DENGAN BERDIRI TEGAK ( ALIP ) KEMBALI DAN ULUK SALAM DENGAN MENEMPELKAN KEDUA BELAH TANGAN DIDAHI ( JARI-JARINYA ) .

6. PERINGATAN : DIWAKTU SAMBUNG MAKA HATI HARUS BERSIH DARI NIAT YANG JELEK , JANGAN MENGANCAM , SOMBONG ATAUPUN KIBIR .

JURUS SETIA HATI

Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo banyak belajar dari silek Minangkabau disamping belajar dari berbagai aliran dari silat di Tanah Sunda, Betawi, Aceh dan kawasan lain di Nusantara. Silek Minangkabau telah menjadi unsur penting dalam jurus-jurus Peguruan Setia Hati. Setidaknya hampir semua aliran silek penting di Minangkabau telah beliau pelajari selama di Sumatera Barat pada tahun 1894-1898. Beliau adalah tokoh yang menghargai sumber keilmuannya, sehingga beliau memberi nama setiap jurus yang diajarkannya dengan sumber asal gerakan itu. Beliau memiliki watak pendekar yang mulia dan menghargai guru.


 
NAMA JURUS-JURUS PENCAK SILAT SETYA HATI

1. Betawen - I 19. Sumedangan - I
2. Betawen - II 20. Sumedangan - II
3. Cimande - I 21. Lintau
4. Cimande - II 22. Cimande - VI
5. Cikalong ( Slewah ) 23. Alang Lawas - I
6. Ciampea - I ( Besutan ) 24. Alang Lawas - II
7. Ciampea - II ( Krawelan ) 25. Minangkabau - I Kucingan
8. Tanah Baru - I 26. Solok Minangkabau - II
9. Tanah Baru - II 27. Cibediyut
10. Permainan Tionghoa Monyetan 28. Cimande - VII
11. Cimande - III 29. Terlakan Monyet Tukang (Tdk di ajarkan)
12. Cimande - IV (Cmd-III + bbrp Tegak) 30. Padang Alai - I
13. Cimande - V 31. Padang Alai - II
14. Cibediyut dengan Toya 32. Fort De Kock
15. Padang Panjang - I 33. Padang Alai - III
16. Padang Panjang - II 34. Padang Alai - IV
17. Cipetir 35. Kuda Batak
18. Padang Siranti 36. Simpai Minangkabau - III ( blirik )

Senin, 11 Juni 2012

JURUS STERLAK

Tatag, Teteg, Tutug

Kadhang SH,anda sudah bisa memainkan Jurus Sterlak?anda sudah menguasainya?Eyang Suro juga telah memasukkan Jurus Sterlak ini dalam rangkaian Jurus SH.Memang rata rata para sesepuh SH memiliki jurus ini ,tapi bagaimana sekarang?apakah jurus ini pernah diberikan kepada generasi penerus nya?saya bisa memastikan ,jurus ini tidak pernah diberikan !kita harus berburu jurus ini sendiri saudara saudara!

inilah jurus yang dipakai pendekar jawa dalam menghadapi segala problematika hidup.
Tatag yaitu Kesiapan mental spiritual dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, karena hakekatnya masalah adalah “kekasih” manusia. Jelasnya, kesiapan mental spiritual ini harus kita miliki, tentunya apabila kita terjatuh tidak akan terjerembab yang mengakibatkan kefatalan, tetapi kita mampu bertumpu dengan kedua tangan kita.
Teteg yaitu Yakin, yakinlah bahwa Sang Maha Pencipta itu ada, yakinlah Sang Maha Pencipta tidak akan pernah mennggalkan diri kita, yakinlah segala usaha kita pasti akan bermanfaat dan anda bisa tambahkan beberapa keyakinan yang diperlukan.
Tutug Yaitu sampai pada tujuan dan harapan yang diingini tapi ada juga pengertian dalam menjalankan sesuatu harus selesai dengan kata lain fokus pada apa yang kita lakukan
Resapi dan tanamkan pada diri anda jurus ampuh ini, Insyaallah apapun masalah yang anda hadapi akan serasa mudah dan tentunya kreatifitas terus maju, terus berkarya, FRUSTASI tidak ada kamusnya bagi seorang yang menjadikan dirinya seorang pengusaha. MAJU MAJU MAJU PANTANG MUNDUR, Negeri ini menanti kehadiran orang orang yang mau dan mampu berkretifitas.
Selain jurus Sterlak ini ,masih banyak jurus jurus lama di SH,ada PSC,ada jurus kadhang,nah apakah anda tidak tergiur untuk memilikinya?saya yakin jika anda cinta SH,anda juga sayang Pencak SIlatnya,maka kejarlah saudaraku,..!masih banyak Mutiara tersembunyi dalam tubuh SH,nah dimanakah Sang Mutiara itu Bertahta ?

Ajaran Mas Imam Koessoepangat

Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia diberi akal dan nafsu, sedang makhluk lain ada yang hanya diberi akal dana ada yang hanya diberi nafsu. Nafsu mutmainah adalah berbuat kebaikan (nafsunya Malaikat), nafsu supiyah adalah iri, dengki (nafsunya syaiton), nafsu aluamah adalah rakus (nafsunya binatang), dan amarah adalah pemarah (nafsu syaiton). Dan bersyukurlah manusia diberikan semua keempat nafsu. Namun harus hati-hati menggunakan keempat nafsu, karena keempat nafsu itu ada keburukan dan kebaikannya, harus sesuai dengan suasana dan tempat (empan lan papan). Dalam ilmu Jawa "papat kiblat limo pancer". Yang empat adalah nafsu dan pancer adalah diri kita. Jadi bagaimana kita bertindak dalam kehidupan sehari-hari, menuruti nafsu yang mana. Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Tuhan YME. Seperti yang terkutip dalam Al-Qur'an : manusia dan jin diciptakan hanya untuk beribadah kepadaku.




Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia diberi akal dan nafsu, sedang makhluk lain ada yang hanya diberi akal dana ada yang hanya diberi nafsu. Nafsu mutmainah adalah berbuat kebaikan (nafsunya Malaikat), nafsu supiyah adalah iri, dengki (nafsunya syaiton), nafsu aluamah adalah rakus (nafsunya binatang), dan amarah adalah pemarah (nafsu syaiton). Dan bersyukurlah manusia diberikan semua keempat nafsu. Namun harus hati-hati menggunakan keempat nafsu, karena keempat nafsu itu ada keburukan dan kebaikannya, harus sesuai dengan suasana dan tempat (empan lan papan). Dalam ilmu Jawa "papat kiblat limo pancer". Yang empat adalah nafsu dan pancer adalah diri kita. Jadi bagaimana kita bertindak dalam kehidupan sehari-hari, menuruti nafsu yang mana. Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Tuhan YME. Seperti yang terkutip dalam Al-Qur'an : manusia dan jin diciptakan hanya untuk beribadah kepadaku. Sebetulnya letak semua permasalahan didunia ada disini. Manusia dalam menjalankan segala aktifitas hidupnya harus punya niat untuk beribadah. Pertama kali semua perbuatan manusia yang dinilai adalah niatnya sesudah itu baru perbuatannya. Maka dari itu apabila kita hendak menjalankan aktifitas hidup hendaknya berniat untuk beribadah " Karena Allah (Lillahi ta'ala), aku akan menjalankan tugas hidup) Bismillahirohmannirohim". Apabila ini semua dapat dilaksanakan maka baru dapat dikatakan manusia berbudi luhur (dalam Islam disebut bertaqwa). Puncak segala macam ibadah dalam Islam adalah Taqwa. Manusia berbudi luhur adalah manusia yang berbakti kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa 2. Kedua orang tua 3. Guru Berbakti kepada Tuhan YME adalah menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya seperti yang tercantum dalam Al-Qur'anul Karim. Namun bagi orang Islam tidak hanya itu dan lebih baik pula untuk menjalankan sunnah Nabi Muhammad saw. Karena tuntunan hidup manusia Islam dlam penjabaran dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw. Beliau adalah ibarat Al-Qur'an berjalan. Berbakti kepada kedua orang tua adalah juga merupakan kewajiban kita, karena mereka berdualah kita ada dan keluar ke dunia ini. Betapa berat mereka (terutama ibu) mengandung kita selama + 9 bulan, serta membesarkan kita hingga dewasa. Betapa besar pengabdian mereka untuk membimbing kita, memberikan penghidupan kita, hingga kita dapat hidup mandiri tanpa bantuan mereka lagi. Pengabdian yang tak dapat diukur berapa jumlah dan panjangnya. Dan kita tak bisa membalas budinya hingga impas dengan apa yang mereka berikan kepada kita. (HR. Muslim " Surga itu ada ditelapak kaki ibu"). Memahami dari hadits tsb bahwasannya surga itu ada di telapak kaki ibu, betapa besar dan agung seorang ibu menurut Islam. Hendaklah kita bersujud/sungkem kpd ibu. Dan kewajiban pula sebagai seorang anak adalah mendoakan kedua orang tua baik waktu masih hidup maupun sudah meninggal. Terkutip dalam Qur'an "terputuslah amal perkara seseorang ketika ia mati kecuali tiga perkara : Sodakoh Jariyah, anak soleh yang mendoakan orangtuanya, ilmu yang bermanfaat. Berbakti kepada Guru adalah juga merupakan kewajiban kita karena kita telah bertahun-tahun dibimbing untuk menimba ilmu agar kita pandai, mengerti, memahami serta mengamalkan ilmu yang telah kita peroleh. "Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa". Menilik dari mutiara tsb sangatlah sesuai dengan apa yang telah diberikan guru untuk kita hingga kita menjadi orang yang bermanfaat bagi agama, nusa bangsa dan seluruh umat manusia. Guru bukanlah hanya di sekolah semata namun semua orang yang telah memberikan bimbingan ilmu kepada kita adalah guru. "Guru digugu lan ditiru" makna yang agung bagi sebutan seorang guru, karena ia contoh suri tauladan bagi para bimbingannya. Namun tidak terlepas dari unsur Islam manusia berbudi luhur adalah manusia yang Eling marang Pangeran Kang Maha Dumadi. Dan perbuatannya dapat dijadikan suri tauladan bagi sesamannya. Jati diri manusia, " manunggaling kawulo gusti" dalam istilah Jawa merupakan ilmu Jawa tingkat tinggi. Manusia yang sudah bisa merasakan adanya Tuhan dalam dirinya sendiri. Manusia seperti ini dalam segala tindak tanduknya selalu diilhami oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Apa yang dikerjakan sesuai dengan apa yang dirasakan. Manusia itu punya bentuk batin yang tidak kelihatan oleh orang lain namun kelihatan oleh dirinya sendiri. Namun begitu tidak semua orang bisa melihat bentuk batinnya ini, kalau tanpa melalui lelaku. Dengan lelaku inilah manusia baru bisa melihat bentuk batinnya sendiri. Laku ini berat untuk dijalani bagi orang awam. Namun orang yang bisa menjalaninya berarti orang ini dapat dikatan orang linuwih. Hal laku ini seperti yang pernah dijalani dalam cerita pewayangan yaitu Brataseno (Bimo) ketemu Dewa Ruci. Dewa Ruci adalah bentuk batinya Bimo sendiri maka dalam pewayangan Dewa Ruci digambarkan Bimo kecil (Semua bentuk tubuhnya mirip Bimo namun kecil). Betapa berat laku yang dijalani Bimo sehingga dia menemui bentuk batinnya sendiri, sehingga ia bisa "manunggaling kawulo gusti". Bisa merasakan adanya Tuhan dalam dirinya.Badan manusia, hartanya semua ini adalah titipan Tuhan semata yang harus dijaga agar tak diganggu oleh orang lain maupun makhluk lain. Manusia diberi kepercayaan untuk menjaganya, dan yang dipercaya juga harus memberikan tindakan nyata atas kepercayaan yang telah diberikan. Yakni menggunakan badan serta harta untuk tujuan kebaikan, jangan digunakan hanya untuk kesenangan dan kenikmatan semata, sebab titipan ini tidak untuk dibuat kesenangan dan kenikmatan akan tetapi digunakan untuk hal-hal yang mendatangkan barokah. Agar kelak dikemudian hari apabila titipan ini diambil kembali oleh yang punya, tidak akan disiksa, karena salah menggunakan titipan. "Manusia dapat dimatikan, manusia dapat dihancurkan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu masih percaya pada dirinya sendiri." Manusia dapat dimatikan oleh orang lain kalau ia dibunuh, dapat pula dihancurkan missal ia dibakar atau digilas akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan kalau manusia itu masih percaya pada dirinya sendiri (batinnya sendiri). Batin inilah puncak segala kekuatan manusia karena batin manusia akan selamanya benar, belum pernah ada cerita kalau batin manusia itu bohong atau salah. Karena memang batin adalah hati kecil paling dalam yang tak akan pernah berbuat kesalahan, Hati kecil ini memang diciptakan oleh Allah agar manusia percaya pada dirinya sendiri sehingga akan terhindar dari bujukan dan rayuan syaiton. Manusia berbuat benar karena Allah, manusia berbuat salah karena nafsu kemungkaran hasil bujukan syaiton. Namun sesungguhnya kalau manusia mau percaya pada hati kecilnya sendiri tentunya tidak akan berbuat salah. Walaupun kita sudah mati dan berada di alam kubur kebenaran yang ada pada diri kita akan tetap hidup untuk selamanya, karena kebenaran adalah milik Allah swt. Dan apabila kita mati dalam kebenaran tentunya hati kita di alam barzah akan mendapat ketenangan dan kedamaian. Sesuai dengan janji Allah seperti terkutip dlm Qur'an " Orang yang berjuang di jalan Allah (kebenaran) akan mendapatkan sorga sebagai penggantinya" Dalam Islam jati diri manusia ya manusia itu sendiri bentuk lahir batinnya. Islam tidak mengajarkan manusia untuk menjalankan laku seperti dalam ilmu Jawa. Bagaimana manusia itu akan bertindak ya dia sendiri yang menentukan. Manusia hidup sudah ditakdirkan dalam "Lauful Makhfud" Manusia tidak tahu dan tidak bisa merubah takdir ini. Manusia hanya bisa merubah nasibnya, karena nasib manusia berada ditangan manusia itu sendiri. Manusia hidup hanya dicipta untuk beribadah semata, "seperti diatas". Islam is rasional. Nabi dalam sunahnya juga tidak pernah mengajarkan manusia untuk bertapa seperti dalam dongeng. Manusia hanya diwajibkan islah, hijrah (menyendiri, meninggalkan tempat) apabila dalam suatu kaumnya sudah rusak (tak bermoral) namun sudah diberi peringatan juga tidak mau berubah. Hanya kita disunahkan untuk banyak berdzikir dan beribadah. Dalam setiap kesempatan apapun rasanya kita bisa menjalankan kedua hal tersebut. Namun kadang kita lupa, karena semakin banyaknya kebutuhan hidup dan semakin rumitnya hidup ini. Jatidiri dalam Islam adalah manusia yang bertaqwa, karena kunci menjadi manusia Islam sejati adalah Taqwa. Manusia diahadapan Allah yang dinilai bukanlah harta, isteri, anak, namun hanya ketaqwaannya. Manusia yang sudah bisa menjalankan perintah serta menjauhi larangannya. Seperti Nabi atau alim ulama lainnya yang patut dijadikan contoh. Manusia yang seperti inilah yang sudah bisa menemukan jatidirinya. Nrimo ing pandum (menerima apa adanya sesuai dengan pemberian rizki dari Allah swt. Manusia yang tidak iri atau dengki melihat orang mendapat kesenangan dan kenikmatan. Apabila ia mendapat kenikamatan rizki ia bersyukur dan apabila ia mendapat kesusahan rizki iapun tetap bersyukur dan tidak mengeluh. Apa yang dihadapannya dan apa yang dikerjakannya adalah merupakan takdir semata. "Sepiro gedhening sengsara yen tinampa among dadi coba.

PERSAUDARAAN MENEMBUS DIMENSI RUANG DAN WAKTU

Oleh : Ary Sakty (Sh Terate 96 Tulungagung-East Java)

Tulisan ini merespond sms yang telah dikirimkan oleh seorang saudara dari SH xxx .

Kadhang saya dari SH xxx menanyakan tentang apa maksud dan tujuan saya mendirikan padepokan?apakah saya hendak mendirikan Perguruan baru?Kenapa saya merubah Lambang SH Terate?apakah saya tidak menyukai lambang SH Terate yang selama ini sudah ada?dan dengan cara yang seperti apa saya akan menyatukan SH ?Padahal menurut kadhang saya ini ,para sesepuh pada tahun 1986 pernah mengakui bahwa tidak ada manusia yang sempurna,tetapi beliau beliau ini tetap mengakui bahwa SH nya lah yang paling baik dan benar.

Salam Persaudaraan ,

Terimakasih untuk kadhang yang telah mengirimkan SMS tersebut pada nomber saya yang memang sengaja saya pasang pada website ini dengan tujuan mengumpulkan informasi dari para kadhang pendekar.




*Saya akan mencoba untuk menjawab dan memberikan penjelasan yang saat ini masih berada pada relung hati sebagai Niat.Sebelumnya saya permisi kepada beliau beliau para sesepuh SH, dimanapun "panjenengan"berada.Kepada para kadhang pendekar SH,saya tidak bermaksud "melancangi"system yang telah di rumuskan oleh masing masing SH,apalagi menggurui lewat tulisan.saya hanya satu dari sekian kadhang pendekar di luar sana,yang terusik dengan fakta di lapangan ,bahwa "perkelahian"itu dilakukan oleh anak SH a,"penjarahan "itu dilakukan oleh SH b, sementara SH c adalah "pengecut".dimana mana SH,di tembok tembok tepi jalan ada GRAVITY SH, dan masih banyak lagi yang lain fakta diluar sana "terbungkam""terbekukan".Atau akhrinya muncul juga jagoan jagoan "neon"dengan kaos dan jaket berlogo SH "tebar pesona".Sebagai seorang anak muda yang "culun"dan berpendidikan minim ,saya juga pernah sangat bangga apabila memakai kaos berlogo SH.ini bentuk SEnse of Belonging saya terhadap Organisasi yang telah mencetak seorang lelaki lugu,menjadi berotot,ya saat itu saya senang karena saya bisa "tendangan" ,pukulan,bantingan,tapi saya tidak pernah kepengen bisa memecah es batu atau balok beton bahkan saMpai nggak mempan senjata tajam,karena saya tidak butuh semua itu.Yang saya butuhkan adalah saat itu sebagai pemuda culun,dengan pertanyaan dan kesan yang sangat "Mendasar"..Seperti apa ya rasanya jadi Pesilat? seperti apa ya rasanya bersabuk kain putih mori?bagaimana ya rasanya memiliki gelar pendekar? itu saja.

Dan ternyata semua pertanyaan saya itu,jawabannya" tidak sederhana "!..saya hanya orang yang sedikit sekali mengerti apa itu SH ? sungguh ilmu yang tidak pernah ada habisnya dengan sejarah perguruan yang panjang dan misterius.

Tapi untuk Ilmu SH dan sejarah yang sebenarnya tentang SH,itu menjadi observasi dan lelaku di lain waktu.nanti saya juga akan berbagi lewat weblog ini .Sekarang saya hanya ingin bebas menulis dengan keterbatasan Fakta dan referensi,saya masih mengandalkan kesimpulan atas pemahaman yang segini gini aja,saya hanya akan berbicara oleh "khayalan" atau "impian" dan "berandai andai " saja ,bagaimana ya jadinya jika SH itu bersatu ? itu saja ,saya tidak berani melampaui mimpi dan angan angan saya.saya hanya mampu berangan angan bagaimana SH jika cuma satu aja,SH ,...SH ..SH ....bukan a b c x y z...

saya berfikir jika SH cuma satu ,maka arogansi bisa diperkecil,fitnah lebih bisa di jauhi, dan adigang adigung adiguna bisa cepat di maknai. maaf istilah istilah ini sebatas pengetahuan saya.

jika SH menyatu,maka arus bawah atau gerakan bawah tanah yang mengatasnamakan gambar SH padahal "mungkin " ajaran keilmuannya beda atau istilahnya "NUMPANG BEKEN' itu bisa tidak terjadi.
bisa jadi SH dan keilmuannya menjadi MUTIARA indah dan sangat EKSKLUSIF dari jaman ke jaman.

apakah SH tidak lagi eksklusif? saya hanya bisa menjawab" relatif" " tergantung" tapi "pasti".

apa pentingnya SH memiliki kesan eksklusif? saya hanya mampu menjawab "penting"karena tidak akan yang berani coba coba melanggar "sumpah pendekar" dan kemungkaran bisa di perkecil.

jadi dengan terskat skatnya SH ,menurut "pemikiran sederhana "saya ,adalah menimbulkan system atau cara penyampaian keilmuan yang beragam.tapi muaranya tetap satu ,menuju apa yang dimaksud dengan tujuan Guru Besar"pencipta SH'' Ki ageng soerodiwiryo.Muara nya seperti apa? sampai saat saya menulis ini saya masih melakukan observasi,maaf.

kembali ke pertanyaan di sms dari kadhang pendekar"bagaimana cara anda melakukan penyatuan SH" ?

jawab : saya saat ini hanya mampu menulis.menuangkan impian.tindakan permulaan saya berusaha membagi nomer hp saya ke saudara saudara SH manapun untuk bertukar informasi. hasilnya saat ini saudara saudara dari SH Tunas muda winongo juga sangat terbuka pada saya,sangat baik merespond tulisan saya di website atau di sms,saudara saudara di Terate juga berfikir hal yang sama,mereka positif menindaklanjuti "perbuatan"saya ini.saya sekarang mengharapkan saudara saudara dari SH Organisasi dan PSH di jakarta dan kroya untuk merespond tulisan saya ini ,mencatat nomer hp dan menghubungi saya.

jadi bisa saja mimpi saya saat ini hanya sebatas mengumpulkan saudara sebanyak banyaknya,hingga perbedaan yang selama ini menjadikan berita berita tak sedap setiap jelang bulan muharam,pelaku pelakunya akan jera dan sadar sendiri,bahwa semua itu sangat "nggak penting" semua itu bukan cara KSATRIA,bukan pemikiran PANDHITA,dan jauh dari ilmu sejati nya para BRAHMANA.



Bahwa memang telah menjadi tujuan kami untuk sebisa mungkin membuktikan makna “Persaudaraan”dalam arti yang luas tanpa dibatasi oleh prinsip sekalipun.

Jika memang SH a ,SH b,dan SH c, telah memiliki prinsip sendiri sendiri dalam menterjemahkan ajaran yang didapat dari Eyang Suro,itu kami sebut sebagai wujud “kreatifitas” dari seorang murid atas apa yang telah di ajarkan oleh gurunya . Dengan tingkat kecerdasan secara IQ,EQ,dan SQ ,pasti beliau beliau ini “sadar” bagaimana ,kemana,dan mau di apakan SH ?

Contoh : Jika dalam ruang kelas yang di huni oleh banyak siswa,pasti mereka ini akan bersaing untuk menunjukkan prestasi nilai yang sebagus mungkin kepada sang guru.para siswa akan berimprovisasi,berdialog dengan guru,angkat tangan melempar pertanyaan ,bahkan berdebat sekalipun dengan sang guru.

Dan rupa rupanya ,perdebatan sengit ini diterima dengan “dangkal”hingga dari generasi ke generasi .tak ayal lagi ,senam jurus dan pukulan serta tendangan yang telah di dapatkan selama menimba ilmu dari sang guru ,akhirnya dijajal juga untuk berantem sesama saudara seperguruan.Kami melihat semua ini sebagai bentuk “kreatifitas”dan improvisasi yang kebablasan,mungkinkah karena kita hidup di Indonesia yang didominasi oleh energi negatif akibat krisis ekonomi.apa yang terjadi? Kesenggol sedikit aja “prak”,apalagi kalau bicara hingga masuk wilayah prinsip ke akuan ‘wah wah bisa bisa nyawa jadi taruhan.

Kami meyakini ,bahwa Eyang suro tidak pernah dengan sengaja menciptakan konflik turunan ini.Beliau tentu tidak main main merumuskan gerak langkah jurus dan olah bathin .tapi kalimat “tidak main main”menjadi salah artinya jika harus mengkultuskan seorang guru besar.

Melacak kebenaran SH mana yang murni ?tetap saja bermuara pada rahasia bathin Eyang Suro.Ilmu mana yang sejati? Tetap saja kembali pada sang Khalik .

Akhirnya perdebatan tetaplah menjadi perdebatan akan tetapi kami mendukung semua ini sebagai bentuk kreatifitas positif.Tanpa menghilangkan nyawa saudara.Jika harus bertarung karena prinsip ,itu indah jika dimaknai sebagai “ sabung rasa” dalam arena pertandingan.

Rahasia kebenaran ilmu SH eyang suro,dimanifestasikan dalam bentuk “Persaudaraan”.kenapa beliau memakai kata SAUDARA? Tentu beliau telah memikirkannya,bahka menerawang dengan kecerdasan bathinnya melihat masa depan,bahwa apa yang telah diberikan kepada murid murid kinasihnya suatu saat nanti akan menimbulkan permasalahan.

SAUDARA,sangat efektif dan efisien untuk menyentuh manusia yang memiliki akal fikiran dan hati nurani.SAUDARA sangat luar biasa untuk membuat SH mampu bertahan dari jaman kejaman.

So…kenapa harus ada permusuhan ,jika perbedaan itu indah ,jika prinsip itu adalah bentuk kesetiaan murid terhadap ke sakralan ilmu dari sang guru ?

Marilah menjadi SAUDARA lahir dan bathin,sekalipun di kotak kotak oleh sebutan SH a, SH b, SH c ,dll .

Keragaman ini indah dan luar biasa,keragaman ini menciptakan leader leader tangguh dalam manajemen organisasi setia hati.

Jika selama ini bermunculan gambar partai,tentu itu juga improvisasi yang membawa visi dan misi.jika kami menampilkan logo Setia Hati yang telah melenceng dari koridor bahkan dengan apa yang telah di rumuskan oleh para pendahulu,kami tidak memiliki maksud dan tujuan pembangkangan atau merubah.

Lambang ini hanya sebatas tanda pengenal dalam linkup kecil yang kami sebut Forum,yang mana di forum ini kami mengundang saudara saudara dari SH a,b,c untuk urun rembug,berbagi pengalaman,dan menciptakan kedamaian dalam bentuk PERSAUDARAAN.jadi kami bukan perguruan baru dari sempalan SH.kami hanya berusaha menterjemahkan luasnya SETIA HATI ,sehingga forum kami berada seimbang di tengah,tidak dominan pada SH yang mana.di logo ini kami mencoba bagaimana agar sekian SH yang ada menyatu dalam satu FORUM PERSAUDARAAN.jadi bukan menyatukan ajaran yang telah di lindungi oleh sumpah.hanya sebatas kata PERSAUDARAAN yang kami satukan.

Semoga tulisan ini mampu menembus hati nurani kadhang pendekar semua ,sehingga terwujud PERSAUDARAAN lahir bathin ,menembus dimensi ruang dan waktu dalam alur hubungan vertical horizontal ,manusia,alam dan Tuhan.amien…

Alangkah indah jika kita tidak menilai itu benar ini salah,tapi mari kita tarik garis lurus PERSAUDARAAN.nantinya generasi yang akan dating ,pasti mampu melihat dan menentukan jalan mana yang terbaik menuju muara nya .karena SH bukan agama.

Setia Hati itu SATU

SH itu Satu .., Satu itu Tunggal.. , Tunggal itu Esa ..Diri saya adalah diri kamu,cahayamu adalah cahayaku,..kamu adalah saudaraku ,kamu adalah aku,Satu ..Siji ..Tunggal nggak ada pemisahnya.Apa yang ingin kamu ketahui tentang SH Jika kamu niat dari hati yang paling dalam ..maka aku sudah berkewajiban untuk menyampaikannya kepadamu.. hingga kamu faham dan mengerti ,lalu memperbaiki prilakumu ,hingga kamu bergerak seperti "JURUS" : JUJUR dan LURUS ..


Manusia ketika baru dilahirkan ,keluar dari rahim ibu adalah sudah SH,manusia yang baru dilahirkan itu suci,menjadi orang SH itu suci lahir tumusing bathin.
Orang SH yang ber-SH akan mengerti bahwa manusia ada dimana mana dan takkan kemana mana.Orang SH tidak perlu polah atau bertingkah untuk menunjukkan SH nya ,SH itu tidak kelihatan tapi ada,SH itu ada tapi tidak kelihatan.SH bukan gambaran ,tapi SH adalah Perjalanan..
orang SH itu mengerti Jurus:jujur dan Lurus,tidak "ngawur".orang SH itu tidak bisa apa apa,tapi jika ALloh menghendaki jangankan sesama manusia,Gunung pun jika ALloh menghendaki maka akan runtuh.Karena berdirinya orang SH juga berdirinya Alloh,segala perbuatan kita adalah untuk Alloh "sholatku,ibadahku,hidup dan matiku adalah karena dan untuk Alloh"..karena orang SH ,selalu "ngiket rosoning bathin sak durunge di ucapno "mengikat rasa bathin sebelum di ucapkan,artinya segala perbuatan buruk atau baik,ketika itu masih dalam bathin pun ,Alloh telah tahu,hati hatilah dengan bathinmu...,kita bisa saja membohongi orang lain,tapi tidak dengan Alloh,karena suatu saat kebohongan itu pasti akan di buka oleh Alloh.
Marilah saudaraku; kita pegang apa yang telah di wasiatkan Eyang Soero "saat aku telah tiada nanti,semua orang SH adalah satu ,saudara,tidak ada perbedaan."
kadhang pendekar SH, saya adalah anda..anda adalah saya ,saya dan anda adalah tunggal ,satu ,Esa,dalam SH.mari kita saling mengingatkan..dengan prinsip :tidak ada yang harus diperdebatkan untuk mencari Ke AKUAN..,si hebat ..yang murni ada dalam keyakinan bersih Hati orang SH yang ber SH.insyaalloh tulisan ini membantu mewujudkan Persaudaraan .amiien

Minggu, 10 Juni 2012

pengertian kandidat pra_SH

apakah kandidat pra_sh itu?
Prosedur untuk dapat mempelajari pencak Setia Hati adalah Seseorang di haruskan mjd kandidat untuk mencari tahu secara gamblang gambaran gambaran dan budi luhur apa saja yg terdapat di dalamnya agar tdk terjadi kekecewaan mendalam setelah mjd manusia SH seutuhnya.
Untuk selanjutnya di adakan upacara penerimaan Kadhang/ Saudara SH yg baru dan Biasa di sebut Upacara Keceran. Upacara selain simbolisasi, juga merupakan suatu pengingat untuk mengenang jasa jasa para guru besar dan asal mula permainan2 di mana Pencak SH di lahirkan dan di rumuskan oleh Ki Ngabehi Suro diwiryo dewasa ini.

Pengertian Kandidat Pra SH
kandidat adalah Seorang calon yg akan mempelajari pencak silat SH secara umum, pengenalan sejarah dan pemantaban tekad sebelum  dikecer sebagai kadhang/saudara SH. pada tahap ini wajib bagi seorang kandidat untuk mencari tau beberapa hal berikut:
1. Apakah Pencak SH itu?
2. memahami bhw tdk ada perbedaan antara sebelum prosesi keceran dgn sesudahnya.
3.memahami secara garis besar isi pelajaran pencak setia hati.
Dalam pencariannya tsb biasanya seorang kandidat di beri tugas khusus dari sesepuh berupa sowan k saudra saudara senior SH utk mendapatkan pemahaman mendasar tentang ilmu SH. Bila seorang kandidat sdh memahami isi kandungan pencakSH maka akan di berikan persyaratan utk prosesi keceran. persyaratan tsb di antaranya AIR BENING,KAIN MORI,DAUN SIRIH temu rose,menyan madu,lilin,uang logam,ketengan dan ayam jago yg sehat. Prosesi dam persyaratan tersebut bkanlah ritual klenik atau magis namun merupakan simbolis / perlambang, misalkan:
1. Air bening melambangkan sifat air itu sendiri di harapkan manusia SH dpt menyesuaikan diri dimanapon berada.
2. Kain Mori simbol kesucian dan di pakai di pinggang mengisyaratkan bahwa manusia SH itu sdh melilitkan kesucian.
3. Daun Sirih Temu Rose mela,bangkan ua sisi yg berbeda bila di gigit rasanya sama.
4. Menyan Madu melambangkan darah dan rasa yg harum mengisyaratkan bhwa manusia SH itu hrs mrmbawa harum perilaku di limgkungan sekitarnya.
5.Lilin melambangkan cahaya pelita di harapkan manusia SH itu dpt menjadi setitik penerang kehidupan walaupun akan luluh karena sinarnya.
6 Ayam Jago bahwa manusia SH itu membawa sifat Jago di atas Jago dlm arti mampu mngendalikan diri sendiri dpt menerima cacian maupun pukulan.
7. Uang Logam atau ketengan dari nilai nominal terkecil sampai paling besar melambangan bhwa manusia itu sekecil kecilnya pasti membawa makna /berarti dlm kehidupan bermasyarakat.

Kandidat PRA SH
semua persyaratan hanyalah perlambang untuk mengingat makna agar dapat di terapkan dan di hayati dlm kehidupan sehari hari. Syarat syarat tsb tdk boleh di tawar  tawar karena manusia SH bila memiliki tygas tdk boleh menunda serta menunjukkan sejauh mana keseriusan seseorang dalam menghayati ilmu SH tsb.
sumber: Para Sesepuh MUNADJI (1936) buku peringatan persaudaraan setia hati
Wiryosoemitro,Roeslan (1962) Buku peringatan persaudaraan setia hati

Rabu, 06 Juni 2012

Arti dan Makna Lambang PSHT

1. Segi empat panjang
- Bermakna Perisai.
2. Dasar Hitam
- Bermakna kekal dan abadi.
3. Hati putih bertepi merah
- Bermakna cinta kasih ada batasnya.
4. Merah melingkari hati putih
- Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati
5. Sinar
- Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan
6. Bunga Terate
- Bermakna kepribadian yang luhur
7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.
- Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang
8. Senjata silat
- Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.
9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah
- Bermakna berani karena benar, takut karena salah
10. Persaudaraan Setia Hati Terate
- Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih.
- Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.
- Kepribadian yang luhur.
11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang
- Bermakna netral

Selasa, 29 Mei 2012

Fort de Kock (Sejarah Benteng Fort De Kock)

Perjalanan wisata ke Kota Bukittinggi memang akan memberikan sesuatu yang beragam. Iklimnya yang sejuk karena berada di dataran tinggi, sekitar 930 meter dari permukaan laut membuat anda akan merasa rileks di Kota ini. Kota yang berjarak kurang lebih 90 Km dari pusat Kota Padang terse­but ternyata banyak memiliki bangunan kuno bersejarah, yang merupakan peninggalan dari masa penjajahan Belanda di Indonesia. Salah satunya ialah Fort de Kock
Belanda saat menduduki Kota Bukittinggi. Nama Fort de Kock sendiri, ternyata adalah nama lama dari Bukit­tinggi. Benteng ini dibangun pada masa Perang Paderi, sekitar tahun 1825 oleh Kapt. Bauer. Bangunan kokoh yang itu dibangun di atas Bukit Jirek, dan awalnya diberi nama Sterrenschans. Lalu, tak lama namanya berubah menjadi Fort de Kock, oleh Hendrik Merkus de Kock, yang merupakan salah satu tokoh militer Belanda.
Usai membangun benteng tersebut, beberapa tahun kemu­dian di sekitar benteng ini berkembang sebuah kota yang juga diberi nama Fort de Kock. Dan kini berubah nama menjadi Bukittinggi.
Semasa pemerintahan Be­lan­da, Bukittinggi dijadikan sebagai salah satu pusat peme­rintahan, kota ini disebut sebagai Gemetelyk Resort pada tahun 1828. Sejak tahun 1825 pemerintah koloial Belan­da telah mendirikan sebuah benteng di kota ini sebagai tempat pertahanan, yang hingga kini para wisatawan dapat melihat langsung benteng tersebut yaitu Fort de Kock. Selain itu, kota ini tak hanya dijadikan sebagai pusat peme­rintahan dan tempat pertahanan bagi pemerintah kolonial Belanda, namun juga dijadikan sebagai tempat peristirahatan para opsir Belanda yang berada di wilayah jajahannya.
Fort de Kock juga diba­ngun sebagai lambang bahwa Kolonial Belanda telah berhasil menduduki daerah di Sumatera Barat. Benteng tersebut meru­pakan tanda penjajahan dan perluasan kekuasaan Belanda terhadap Bukittinggi, Agam, dan Pasaman. Belanda memang cerdik untuk menduduki Su­ma­tera Barat, mereka meman­faatkan konflik intern saat itu, yaitu konflik yang terjadi antara kelompok adat dan kelompok agama. Bahkan Belanda sendiri ikut membantu kelompok adat, guna menekan kelompok aga­ma selama Perang Paderi yang berlangsung 1821 hingga tahun 1837.
Belanda yang membantu kaum adat melahirkan sebuah kesepakatan bahwa Belanda diperbolehkan membangun basis pertahan militer yang dibangun Kaptain Bauer di puncak Bukit Jirek Hill, yang kemudian diberi nama Fort de Kock.
Setelah membangun di Bukit Jirek, Pemerintah Kolo­nial Belanda pun melanjutkan rencananyamengambil alih beberapa bukit lagi seperti Bukit Sarang Gagak, Bukit Tambun Tulang, Bukit Cubadak Bungkuak, dan Bukit Malam­bung. Di daerah tersebut juga dibangun gedung perkantoran, rumah dinas pemerintah, kom­pleks pemakaman, pasar, sarana transportasi, sekolah juga tempat rekreasi. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Kolonial Belanda tersebut dalam istilah Minangkabau dikenal dengan “tajua nagari ka Bulando” yang berarti Terjual negeri pada Belanda. Di masa itu memang, Kolonial Belanda menguasai 75 persen  wilayah dari lima desa yang dijadikan pusat perdagangan.
Sejak direnovasi pada tahun 2002 lalu oleh pemerintah daerah, Fort de Kock, kawasan benteng kini menjadi Taman Kota Bukittinggi (Bukittinggi City Park) dan Taman Burung Tropis (Tropical Bird Park). Disini anda tak hanya disajikan pemandangan alam, anda bersa­ma kelaurag juga menemui beberapa satwa burung yang menjadi koleksi di taman ini.
Setelah mengetahui banyak hal tentang catatan sejarah mengenai Fort de Kock ada baiknya anda santai sejenak di kawasan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, yang lokasinya satu kompleks de­ngan benteng peninggalan Belanda tersebut. Selain itu di kompleks Kebun Binatang tersebut juga terdapat Museum Rumah Adat Baanjuang. Anda tak perlu bingung saat mema­suki kawasan itu, benteng terletak di bukit sebelah kiri pintu masuk. Sedangkan kebun binatang dan museum berben­tuk rumah gadang tersebut berada di bukit sebelah kanan.
Keduanya dihubungkan oleh Jembatan Limpapeh yang di bawahnya adalah jalan raya kota Bukittinggi. Kawasan ini hanya terletak 1 km dari pusat kota Bukit Tinggi yaitu kawa­san Jam Gadang, tepatnya di terusan jalan Tuanku nan Renceh.
Dari atas jembatan anda dapat menikmati pemandangan pegunungan dan ngarai yang ada di sekitar kawasan tersebut seperti Ngarai Sianok, Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gung Sago dan Gunung Tan­dikek.

Minggu, 06 Mei 2012

KI NGABEHI SURO DIWIRYO

Muhamad Masdan lahir pada 1869 di daerah Gresik (Jawa Timur). Kelak kemudian putra tertua Ki Ngabehi Soeromihardjo ini dikenal dengan dengan nama Ki Ageng Hadji Ngabehi Soerodiwirdjo (Eyang Suro).

Setahun setelah menyelesaikan pendidikan formal setingkat SD, beliau mendapat pekerjaan magang sebagai juru tulis pada seorang kontroler (orang Belanda). Selain bekerja, beliau tetap meneruskan belajar di Pesantren Tebuireng (Jombang). Dari Pesantren inilah, Eyang Suro mulai mendalami ilmu agama dan pencak silat sekaligus. Kombinasi ini terus menjadi pola belajar yang beliau dapatkan selepas dari Tebuireng. Seperti ketika kemudian ditugaskan sebagai pegawai pengawas di Bandung, dimana selain menambah wawasan agama dari guru setempat, juga mendapatkan ilmu pencak silat aliran Pasundan seperti Cimande, Cikalong, Cipetir, Cibaduyut, Cimalaya dan Sumedangan.

Hanya setahun di Bandung, beliau harus pindah kerja ke Jakarta (Batavia). Dan selama di Jakarta pun, beliau menggunakan kesempatan untuk memperdalam ilmunya pada guru agama yang juga mengajarkan pencak silat aliran Betawen, Kwitang dan Monyetan. Setelah setahun, kemudian harus pindah kerja lagi ke Bengkulu selama 6 bulan, lalu ke Padang (Sumatra Barat). Di daerah ini, beliau tinggal hampir selama empat tahun dan juga tetap meneruskan belajar. Namun dalam budaya Minangkabau pada saat itu, mempelajari pencak silat setempat tidak mudah. Guru-guru tingkat tinggi umumnya adalah juga seorang sufi yang tidak sembarangan mengajarkan ilmu atau mengangkat murid. Salah seorang guru Eyang Suro di sini adalah Datuk Rajo Batuah. Selama di Sumatra Barat ini, beliau juga menambah penguasaan ilmu pencak silatnya dari aliran Minangkabau dan Bukittinggi. Selanjutnya Eyang Suro harus pindah tempat kerja lagi ke Aceh yang memungkinkannya memperdalam ilmu dari guru-guru di daerah setempat seperti Tengku Achmad Mulia Ibrahim, dll yang selain mengajarkan agama juga pencak silat Aceh.

Setelah empat tahun berada di Aceh, Eyang Suro kembali ke Surabaya (Jawa Timur). Ketika kemudian mulai banyak murid yang bermaksud belajar kepadanya maka agar lebih terorganisasikan kemudian dibentuk perguruan pencak silat dengan nama (dalam ejaan baru) Joyo Gendilo Cipto Mulyo / Sedulur Tunggal Kecer. Sebuah perguruan pencak silat yang kelak berkembang menjadi banyak perguruan seperti Persaudaraan Setia Hati, Setia Hati Terate, KPS Nusantara, dan beberapa nama perguruan pencak silat lainnya lagi.

Walaupun menguasai pencak silat tingkat tinggi dari berbagai daerah di Nusantara, namun justru oleh mereka yang mengenalnya, Eyang Suro sendiri dikatakan sebagai pribadi yang sangat sabar dan ramah. Beliau sendiri mengajarkan bahwa pada tingkatan tertinggi, olah pencak silat bukan lagi pada fisik tetapi spiritual, menuju pengenalan jatidiri sejati. Meskipun tidak banyak, namun ada murid-murid beliau yang kemudian mencapai tingkatan tersebut. Diantaranya alm.
Bp. Bambang Soebijantoro Karto Koesoemo (terakhir menjabat sebagai Bupati Ngawi pada 1965-1967), salah seorang keponakan beliau yang karena kecerdasannya (antara lain menguasai beragam bahasa asing secara otodidak) juga menjadi penerjemah pemerintah untuk para tamu negara. Pada 2006, seorang murid (kini tinggal di Taiwan bersama keluarganya) yang sebelumnya telah menyelesaikan jenjang pendekar dari salah satu Perguruan beliau di Madiun juga kemudian mencapai tingkatan pencerahan tersebut.

Kamis, 03 Mei 2012

Kang Munadji Sekilas Sejarah ESHA Singapore

Kang Munaji adalah anak turun YUDONEGORO (penngawal P.DIPONEGORO) yg tinggal di wonosobo jawa tengah indonesia. Beliau adik kandung alm.jend Kunkamdani..generasi ke 2 murid eyang Suro diwiryo ( murid eyang Munandar ). pada saat th 1948 kang Munaji menjadi utusan khusus presiden SOEKARNO untuk berjuang didaratan malaya. Pada akhirnya beliau bertemu dg kang JASMAN/ wak JASMAN, wak jasman seorang polisi pemerintah malaysia kang MUNAJI saat itu seorang tahanan politik dan terjadilah pengangkatan saudara,dg pengekalan pembentukan jurus gaduh setia hati esha/ ezhar,yang terdiri dari 7 jurus dan 13senaman jurus, yg mengandung semua permainan pencak n silat khas jawa,seperti cimande,ciroda,monyet puteh dsb.
Demikian informasi dari kami, semoga bermanfaat..

Selasa, 01 Mei 2012

Sejarah Ezhar

Perkembangan Silat Ezhar mempunyai kaitan rapat dengan pergerakan Kesenian EZHAR. Silat ini berasal dari sebuah kampung yang bernama Banten di Jawa Barat, Indonesia. Ia diasaskan oleh Munaji bin Muhammad juga dikenali sebagai Kang Munaji. Kemudiannya, di zaman pendudukan Jepun semasa Perang Dunia Kedua, Silat ini telah dibawa oleh Munaji ke Bukit Radin Mas, Tanjong Pagar, Singapura.


Setelah beliau meninggal dunia, Silat ini telah diteruskan oleh anak muridnya Jasmani bin Abdul Rahman atau lebih dikenali sebagai Kang Jasman. Di Singapura, Jasmani telah menubuhkan kesenian kompang bagi tujuan mengisi masa lapang terutamanya selepas latihan silat. Rentak dan paluan kompang EZHAR ini diilhamkan daripada rentak dan paluan kompang yang sedia ada di Singapura pada masa itu. Zikir-zikirnya pula dipetik dari kitab Diwanul Hadrah dan kitab Berzanji.

Perkataan EZHAR adalah singkatan dari perkataan Suci / Setia Hati ( S dan H ). Dalam bahasa Indonesia S disebut Esh dan H disebut Ha. Lama-kelamaan ia disebut EZHAR. Sejak itu Silat Ezhar telah bergerak dibawah naungan Kesenian Ezhar.

Diantara anak murid Kang Jasman ialah Haji Ramli bin Haji Dawam dan Muhammad bin Khalil. Haji Ramli, kemudiannya telah membawa Kesenian EZHAR ini dari Singapura ke Kampung Sungai Duyung, Melaka oleh. Dari Melaka, kesenian ini dibawa oleh Haji Ramli ke Kampung Chendana, Kuala Lumpur, dan dari situ berkembanglah Kesenian Kompang EZHAR dan Silat Ezhar ini ke seluruh Semenanjung Malaysia.   

Lambang Persatuan merupakan perkataan EZHAR di bahagian atas, Bintang Berbucu Lima dengan Bulan Sabit yang melambangkan ugama Islam, Ugama Rasmi Negara, Daun Keladi 13 jalur melengkung di kiri dan kanan melambangkan 13 Negeri Berdaulat di dalam MALAYSIA dan juga membawa pengertian 13 Rukun Sembahyang.
Bulan Sabit, Bintang, Daun Keladi, Warna Merah, Kuning dan Hijau ; 6 perkara yang menghiasi lambang EZHAR membawa pengertian kepercayaan dengan keyakinan kepada RUKUN IMAN.

Huruf K.M.S.H yang tertulis di bahagian bawah lambang membawa makna ‘KOMPANG MELAYU SETIA HATI’.

KETERANGAN LAMBANG
EZHAR : Suci Hati / Setia Hati 
Warna Merah : Keberanian Mempersembahkan Seni
Warna Kuning : Kedaulatan Raja-Raja Melayu
 Warna Hijau : Kesuburan dan Warna Islam
Bintang Berbucu 5 : Rukun Islam dan Rukun Negara

 PEMILIHAN DAUN KELADI


1. Sebagai mana pohon ini hidup menjalar, subur dan mudah tumbuh walau dimana pun, maka harapan Pakguru dan Persatuan agar seni ini akan berkembang subur walau dimana-mana.2. Getah yang mengalir didalam pohon ini membawa kiasan ianya membawa kegatalan kepada ahli-ahli ingin mempelajari kesenian ini.

Senin, 30 April 2012

Yang Berputar Kekanan pasti lebih Kuat


Salam Persaudaraan ,..

Teruntuk saudaraku SH yang berada di semua penjuru mata angin,semoga rahmat dankeselamatan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi MuhammadSAW,sang revolusioner jaman jahiliyah yng kelam ,menuju kepadapembaharuan jaman yang cerah,amin.
kepada saudaraku sedulur tunggalkecer dari pemahaman SH manapun,semoga masih tetap kokoh berdiri diatasjalan JURUS jujur dan lurus,menjadi penerang dalam hidupbermasyarakat,beragama,berbangsa dan bernegara,senantiasa amar ma'rufnahi munkar dengan bekal Gaya hidup seorang Pendekar yang setia kepadahati nurani berdasar Ketuhana Yang Maha Esa.
Permisi kepada parasesepuh SH yang secara langsung atau tidak langsung ,mendengar ,melihat,merasakan Tulisan saya,saya hanya seorang yang mencoba keluar darilumpur hidup yang semkin saya bergerak ,ternyata malah semakintenggelam begitu ibaratnya.saya hanya satu dari sekian banyak kadhangyang terus haus mencari kebenaran menuju hidup yang selamat sejahteradi dunia dan akhirat.Oleh karena itu apabila ada tulisan dan pemikiransaya yang melenceng dan tidak sesuai dengan etika Setia Hati ,sudilahkadhang,dan panjenengan para sesepuh untuk mengingatkan dan membimbingpada muara Pencerahan.



selanjutnyamengenai ke rohanian atau Ke-SH an, bukannya pelit atau tidak mauberbagi informasi mas,tapi saya pribadi masih sangat dangkal tentangSH.karena yang selama ini kami pahami adalah koreksi atas semuaperjalanan hidup lalu di cross check dengan Pepatah dan Pepacuh SH,tentu saja nasihat tersbu didapat dengan cara anjang sana ke parasesepuh SH,apapun itu jenis SH nya.jadi jika saya harus share dnenganpanjenengan ,itu pun hanya sebatas pengalaman hidup ,sedangkan sayapribadi juga masih sangat muda.belum banyak makan asam garam,saya hanyamanusia lemah yang pernah terombang ambing seperti buih dilautan,seperti kendaraan hilang kemudi,dan terjebak dalam lumpurkenistaan.saya pernah sangat jatuh,dan tersungkur,saya putus asa,tapiakhirnya saudara saudara di SH dan nasihat para sesepuh lah yangmembuat saya mampu bertahan hidup hingga detik ini.sesungguhnya bilasaya tidak salah mengartikan ,kita ini ber-SH adalah : bagaimana kitabercara hidup sebagai pendekar SH,bagaimana kita ini bergaya hidupsebagai pendekar SH,menuntun kita untuk menjalankan agama dankepercayaan kita,tidak lebih dari itu cita cita khan ?misalnya menjadiorang yang sakti mandraguna,sebab SH itu memang tidak punya apaapa,tidak bisa apa apa,tapi juga tidak akan apa apa..hanya kekuatanAlloh yang bersarang dalam jantung hati kita sebagai AS,tentunya jikakita keluar dari AS maka kita akan tergelincir,tergilas oleh cakra yangberputar ke kanan,jika kita ke kiri tentunya akan terpental ,karenaputaran kekanan selalu lebih kuat ,lebih dahsyat.ini sudah takdirmas,kita tidak bisa berexperiment atau coba coba untuk menemukan carabaru bagaimana agar ke kiri tapi aman.itu sangat mustahil.
semogasedikit pemaham saya tentang SH ini bisa dijadikan perenungan kitabersama ,untuk saling berbagi informasi dan pengalaman hidup dalamjalan yang pernah salah,menuju jalan nya JURUS jujur dan lurus.
Ada beberapa Pertanyaan dari Kadhang SH yang masuk ke email saya :

JkaSH itu dilandaskan atas dasar sedulur tunggal kecer, tapi mengapa masihsering perselisihan terjadi antara PSHT dan SH Winonggo padahal darisatu guru yang sama yaitu Ki Ngabai surodiwiryo....???

adaPepatah buat Pendekar" menang ora kondang, kalah dadi omongan"( menangtidak akan terkenal,tapi jika kalah akan jadi pembicaraan) .
jikaperselisihan terjadi maka itulah yang akan di kenal dan dikenang olehbanyak orang.karena setitik nila jatuh di susu maka rusaklah sususebelanga.maka sebarkan amar ma'ruf nahi munkar.Perselisihan yangterjadi,hanya dilakukan bagi mereka yang tidak nrimo atas masukan danpendapat dari saudaranya,adigang adigung adiguna,jelas itu bukan watakpendekar SH.saya berani berkata'selama kadhang SH ini mengamalkan ilmueyang suro,maka perselisihan hanyalah tukar pendapat,bukan tukar bakuhantam.jika masih ada yang menyebar keonaran dengan dalih SHT denganSHW,itu teroris,itu bukan orang SH.

AjaranPSHT maupun SH Winonggo sama-sama untuk kebaikan dan keselamatan tapimengapa selalu dipertentangkan antara Ajaran PSHT dan SH WinonggoTolong!!! Jelaskan...???

maaf sebelumnya mengenai ajaranatau keilmuan,saya tidak memiliki hak untuk menjelaskan,karena sayamasih dangkal,itu lebih pas jika beliau para sesepuh.
Namun saya bisa memberikan gambaran pendapat secara umum ,mohon maaf sebelumnya jika kurang berkenan dengan pemahaman saudara.:
inihanya masalah Keimanan saja,bukankah kita memiliki sumber atauAS,seperti halnya roda yang berputar pasti memiliki sumbu,jika keluardari sumbunya pasti akan terpental ,tergilas.begitu juga kitamanusia.memiliki AS yaitu Alloh SWT,aturan ntuk mengenal NYa,sudah diajarkan dalam agama dan kepercayaan masing masing,Negara sudahmewajibkan untuk saling menghargai.Ilmu SH juga begitu,ragam dan carapenyampaiannya.
saya fikir murid eyang suro sangat kreatif.dengantanpa merubah asalnya,tapi memodifikasi cara penyampainnya saja,karenasaat itu terkait dengan situasi kondisi jaman penjajahan.
tapi saya kurang yakin jika akhirnya hingga sekarang antara SH ini dan SH itu berubah keasliannya.saya kurang tahu itu.
dari berbagai sumber kadhang SH winongo,SHT,PSH,intinya di tujuannya sama.muaranya sama.cuma taraf awalnya yang sedikit berbeda.

Sebenarnya yang tidak direstui, PSHT atau SH Winonggo oleh Ki Ngabai Surodiwiryo???.....

Jikasalah satunya ada yang tidak direstui,itu memang prinsipil.menurut saya,guru besar memegang kunci dari semua pertanyaan kita ini.apa yangterucap dari beliau Eyang suro.kebenarannya sampai sekarang ini tidakada yang mengetahui,apa sebenarnya dibalik semua ini .? tapi jika andamau seperti saya ,untuk mengejar dan mengejar terus kebenaran sejarahSH ,mari kita sama sama mencarinya,karena tonggak sejarah sebenarnyapasti ada,dan itu hingga kini masih murni,bagaimana?

Selamat bersaing menuju jalan kebenaran,smoga tetap berada di poros AS,dan berputar kekanan !

Salam Persaudaraan

ksatria hati

Melihat lebih luas pada hamparan pemikiran yang realistis.Saya meyakini falsafah sesepuh SH :Sekeras-kerasnya  hati dan pribadi seseorang akan luluh juga jika di hadapi dengan kelembutan dan kasih sayang.
Tapi dimanakah falasafah ini sekarang berada ?di dalam hati sering datang danpergi,Nafsu ingin membunuhsering menghampiri…karena kenyataan dalam hidup ini.kalau tidakdiserang yang diserang,kalau menghindar itu butuhkesabaran,kalau tidakmenghindar pasti akan berlawanan……sebenarnyasikap seperti apa yang paling bijaksana sebagai seorang pesilat ketika menghadapi  setiap permasalahan?
Saya coba untuk menterjemahkannya dengan segenap kemampuan ,walau ini tidak cukup untuk melampiaskan rasa jengkel.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya, terhadap para pendahulu ilmu beladiri,serta apa yangdiajarkan mereka, saya mencoba menulis apa yang saya bisa artikan sampai saat ini. Lagi pula, saya hanyalah manusia dalam perjalanan.
Pertama adalah saya sering kali mendengar banyak sekali ocehan gak jelas dariteman- teman saya, tentang gimana mereka bertahan kalau diserang. Dengan hormat terhadap kaum feminis, dan pemerhatikemanusiaan, perkelahian itutidak mengenal belas kasihan, perkelahianitu bukan kompetisi dengansegala aturan.
Perkelahian adalah  dimana makluk mengeluarkan insting dasar mereka untuk bertahan hidup, tidak ada lg batas halal atau haram,mereka akan mengoptimalkan seluruh potensi dirinya, untuk selamat.Bukan semata baku hantam bogem mentah, atau saling mengunci satu sama lain.Bayangkan sebuah tusuk gigi pun bisa melukai atau membunuh orang bila ditancapkan di mata atau bagian tubuh yang lunak. Itulah perumpamaan gue, tentang tidak terbatasnya bentuk cara melawan. Melihat segala situasi dan kondisi dan memanfaatkannya 100% demi  kemenangan dan nyawa. Tidak ada benar atau salah, tidak ada curang atau jujur, tidak ada pengecut atau pemberani. Bahkan menjadi cukup berani untuk jadi seorang pengecut demi menyelamatkan pantat(nyawa) kitayangberharga.
Saya pernah mendengar bahwa manusia yang diberi talenta untuk berlidah tajam, akan menyerang dengan kata- kata pedasnya,  lalu mereka berharap bahwa orang lain akan takluk setelah  itu. Dengan hormat,kepada semua orang yang merasa bacotnyadapat menaklukkan orang cuma karena orang yang dibacotin tidak membalas,faktanya kata- kata hanyaakan melukai emosional. Apapun sumpah serapahyang diberikan, tidak akan merubah status apapun. Mereka yang berlidah tajam akan mudah ditaklukkan dan dibunuh, seperti rezim membungkam parademonstran.Karena pada dasarnya mereka membatasi instrumen bertahan dirinya, dan merasa orang yang bungkam tidak mampu mencelakakan mereka.Percayalah,saat tidak ada batasan hukum yang bisa melindungi kalian orang- orang berlidah tajam, maka kalian tak lebih dari krim yang dengan mudah dihancurkan. Jangan dorong orang ke titik itu.
Seorang dapat dengan mudah, dengan sombongnya menyuguhkan bentuk- bentuk indah dari beladiri, tp tanpa kejujuran, dan keefektifan, semua hanyalah omongkosong. Efektif dan jujur dalam bergerak, jangan berlebihan,janganterburu- buru, jangan aneh- aneh, selesaikan secepatnya, jangan membuatterlalu banyak bunga, ini bukan kontes keindahan. Bukan lg benar atau salah, tapi tepat atau tidak tepat. Lihat siapa musuhnya, dantaklukkandengan segala cara.
Mengapa beladiri itu bukan kompetisi? karenatidak ada kejujuran dalamkompetisi, pada satu titik beladiri harus mematikan lawan dengan caraapapun juga. Dengan kompetisi dan aturan,inti sari dari mengoptimalkan segala kemampuan menjadi hilang. Apakah mungkin untuk melakukan aksi menggigit bila sudah dalam posisi terkuncidalam kompetisi, atau menusuk mata dan hal lain yang sifatnya mematikan dalam sebuah iklim perlombaan ?
Orangyang hidup dalam jalanbeladiri mengerti bahwa mereka tidak boleh, tidakbisa dan tidak akanpernah membuka celah untuk serangan pada dirinya.Mereka secara rutin akan selalu memeriksa dirinya dan mencobameningkatkan kefektifandirinya. Mereka tidak akan memancing sebuahpermusuhan, karena mengertibahwa hal kecil akan bisa berkembang menjadibesar, sehingga berpeluanguntuk menjadi maut untuk dirinya. Merekatidak berteman, tidakberistri, tidak berhubungan dengan individu lainselain dirinya dantidak menciptakan keterikatan pada apapun, karenasadar bahwa setiapikatan dapat mencelakakan orang lain maupun dirinya.Sebagai contoh,mungkinkah seratus persen mengoptimalkan pertahanandiri, saat pikiranterpecah antara melindungi diri, atau melindungi yangdisayangi.
Hidup di jalan beladiri berarti 100% mengabdikan diri, segenap jiwa dan raga pada jalan ini. Seumur hidup mengasah diri

Sabtu, 28 April 2012

SIAPA PENERUS STK 1903

Pertanyaan di atas bisa terjawab klo kita kembali mempelajari SEJARAH  masa lampau untuk wawasan dan pengetahuan biar tdk GAPTEK sejarah SH.

SEJARAH perlu di pelajari agar kita bisa bisa mengambil pelajaran atau meneladani tokoh tokoh di di dalamnya,yg baik kita ambil dan yg buruk kita buang" jangan menabukan sejarah, jangantakut membahas sejarah karena membahas sejarah bukan dosa dan juga bukan melanggar hukum.
jangan nanti orang bertanya SEJARAH harus di sumpah dulu atau di kecer dulu hehehe ini jaman kemerdekaan brow bukan jaman penjajahan"

pernah ada yg protes ke KSH karena status KSH banyak menyampaikan Fakta Sejarah yg mungkin belum banyak di ketahui,: spt; mas KSH jangan suka memfitnah,provokasi dan adu domba""

menyampaikan Sejarah kok di bilang FITNAH< PROVOKASI DAN ADU DOMBA menurut penilaian saya hanya orang2  yg tdk bisa LEGOWO aja yg bilang seperti itu
JALAN SEJARAHNYA MEMANG SEPERTI ITU MENGAP[A MESTI KITA MENOLAK ATAU TIDAK SETUJU????

KEMBALI KE TOPIX SIAPA PENERUS STK 1903?

pada tahun 1903 KI NGABEI SURODIWIRYO beliau mendirikan Sedulur Tunggal Kecer – Langen Mardi Hardjo dan permainan pencak silatnya disebut Joyo Gendilo, pada hari Jum’at Legi 10 Suro 1323 H.
Pada tahun 1917, nama yang disebutkan diatas diganti menjadi Setia Hati. Sejak itu nama Sedulur Tunggal Kecer tidak boleh digunakan.

JADI JIKA DI KEMUDIAN HARI ADA YG MENGAKU PENERUS STK 1903 PADAHAL BUKAN !! SILAKAN DI NILAI SENDIRI
DAN JIKA DI KEMUDIAN HARI ADA YG BILANG KAMI LEBIH BANGGA DENGAN STK 1903 BAGAIMANA? BANGGA BOLEH SAJA ASAL TIDAK MENYALAHI SEJARAH

ORANG SH ITU KATANYA TAU BENAR DAN SALAH" JIKA SUDAH TAU SALAH MARI KITA BENARKAN ATAU KITA TINGGALKAN DAN JIKA SUDAH TAU BENAR MARI KITA SAMPAIKAN KE YG LAIN

SALAM SETIA HATI"

TURUT MENANDAI: Andik Bonenk,ARi Bowo,Ari Cuplis,Shene Rahmat,Putra cipuut,Tedjo Arum, Sakerah Madiun, Pramono Hadi,Primadona,QieQieta,Ronggo Sastro,Frans Hartono,Beruang,Mbah Carik,Mas Kumis,Gepeng Doank,Mbah Joyo Gendero,Unheart cool.

Sabtu, 03 Maret 2012

Sekapur Sirih – SH Panti

Persaudaraan Setia Hati, sebuah nama yang sekarang lebih dikenal dengan Setia Hati (SH) Panti.   Itu adalah sebutan bagi Persaudaraan Setia Hati yang berada di Panti (rumah) kediaman Ki Ngabehi Soerodiwirjo sebagai pendiri Setia Hati.  Letaknya di Jl. Gajah Mada No. 14, sebelah selatan rel KA dan di sebelah utara Kantor Kecamatan Manguharjo, Madiun.
Sesuai dengan pesan beliau sebagai pendiri Setia Hati, di Panti inilah seluruh saudara SH melaksanakan kegiatan ke-SH-annya.  Dengan demikian, seluruh acara pengeceran saudara baru Tk 1 (Erste trap), Tk 2 (Tweede trap) dan Tk 3 (Derde trap) selalu diadakan di Panti, termasuk kegiatan Suran.  Perlu diketahui bahwa Suran di Panti bukanlah suran agung.  Di Panti juga diadakan pertemuan rutin setiap malam Jumat Kliwon, Jum’at Legi, & Sabtu Kliwon untuk membahas keilmuan SH berikut silatnya.  Bagi istri saudara SH juga diberi wadah pertemuan arisan sebulan sekali, tepatnya hari minggu pertama untuk menjalin persaudaraan dan mengikat tali silaturahmi diantara saudara SH.
Tentang alamat ini,  kadang orang rancu karena di desa Winongo ada dua Setia Hati yang seolah olah sama tapi sebenarnya berbeda dan sama sekali tidak ada hubungan antar keduanya, baik secara organisatoris maupun keilmuanSesuai petunjuk saudara tertua kami (sebutan bagi Ki Ngabehi Soerodiwirjo di Panti) dan hasil musyawarah suran bahwa SH Panti tidak masuk IPSI.  SH Panti masuk Paguyuban.

Syarat untuk Menjadi Warga Setia Hati (di Kecer)

Untuk bisa menjadi warga Persaudaraan Setia Hati (Panti), harus memenuhi syarat sbb:
1.  Memiliki niat yang kuat untuk mempelajari ilmu Setia Hati
2.  Sudah dewasa, artinya sudah bisa membedakan mana yang baik & buruk atau benar & salah
3.  Menemui perwakilan SH (Panti) di kota atau daerah bersangkutan.  Jika tidak ada perwakilannya, bisa menemui perwakilan di kota atau daerah terdekat.  Atau juga bisa langsung ke pusatnya di Madiun.

Pengurus Persaudaraan Setia Hati

Dalam mengatur dan mengelola kepentingan Persaudaraan Setia Hati, dibentuklah beberapa badan yang terdiri dari beberapa warga senior yang sudah berpengalaman dengan jumlah dan lamanya bertugas tidak ditentukan, tetapi disesuaikan menurut kebutuhan berdasarkan keputusan musyawarah.  Adapun badan-badan tersebut adalah:
1.  Badan Pengesuh atau badan pemersatu yang terdiri dari beberapa warga senior yang telah mencapai tingkat tertinggi serta tidak pernah menodai nama baik Persaudaraan Setia Hati lahir maupun batin.  Badan Pengesuh yang menjadi perantara peresmian penerimaan warga baru disebut Juru Kecer.
  • Bpk. Koes Soebakir            Tk III
  • Bpk. Hadi Sumarno           Tk III
  • Bpk. Ismadi                        Tk III
2.  Badan Pengasuh  yang mempunyai tugas mengelola kehidupan rumah tangga Persaudaraan Setia Hati baik kedalam atau keluar bersama-sama dengan Badan Pengesuh.
  • Bpk. Sudarmadi                 Tk II
  • Bpk. Sikun                         Tk III
  • Bpk. Rony Tri Hatmoko     Tk III
3.  Badan Pertimbangan yang mempunyai tugas dan wewenang untuk memberikan pertimbangannya terhadap calon warga baru (kandidat) untuk dapat dilaksanakan, ditolak atau ditunda penerimaan/peresmiannya.
  • Bpk. Basuki W                   Tk III
  • Bpk. Hery Kus Hartono     Tk II
  • Bpk. Iwan Prasetyo           Tk I

CERITA PSHT 2

setelah  selesai menggerakan jurus & kripen saya melirik  jam di arloji saya,waktu menunjukan  pukul 00.00 WIB lalu semua siswa yg ada di ranting kwadungan saya perintahkan untuk makan bekal mereka yg di bawa dr rumah,sesudah makan saya menyuruh mereka kembali berkumpul lg sambil duduk bersila,&  seperti latihan di ranting sebelumnya saya sedikit memberikan ke SH an untuk mereka.
“siapa yg ingin bertanya?”kata saya mengawali,mereka saling memandang,ekspresi muka bingung jelas sekali terlihat di wajah mereka,sesaat kemudian seorang siswa privat Bpk Purwanto seorang kepala desa berumur sekitar 50thun menjawab,”biasanya kan pelatih dulu mas yg memberi wejangan”,sambil tersenyum simpul saya menjawab”kalau pelatih trs yg mengawali pasti yg pintar hanya pelatihnya,sekarang saya ubah,dimulai dr bertanya”jawab saya.mereka bingung apa yg harus ditanyakan,”hayo siapa”kata saya,mereka masih bingung,lalu muncullah satu orang siswa dgn tangan yg mengacung keatas,sepontan semua mata tertuju pdnya,beliau adlh mbah Yit,seorang blantik/pedagang sapi yg sudah berumur sekitar 65tahun.”nha,,,iya mbah yit,mau tanya apa?”tanya saya,”mas,apakah bisa seorang yg sudah tua seperti saya ini memperdalam ilmu SH,sementara tubuh saya sudah rapuh karena usia,untuk menggerakan materi PSHT terasa kaku di sekujur badan.”tanyanya,”tentu saja bisa mbah.”jawab saya tenang,”belajar SH bkn hanya terpaku pd jurus yg ampuh saja,tp kerhokhanian jg sgt diperlukan,buat apa kita jago silat kalau hati kita dipenuhi rasa benci,iri,sombong & dll.”tambah saya.”jadi walaupun saya kurang lancar dlm materi saya masih bisa memperdalam ilmu SH?”tanya mbah yit dgn kepala sedikit mendongak ke atas karena beliau ada di belakang,”tentu saja bisa mbah,bukankah sesepuh SH sudah mengatakan bahwa puncak dr pencak silat sejatinya bukan kanuragan,melainkan mengarah pd kerokhanian.”jelas saya,”kalau seperti trimakasih mas,saya sudah mendapat jawaban yg membuat saya tenang.”ucap Mbah Yit,”sama2 mbah,ada yg mau bertanya lg?”kata saya melanjutkan.
Lalu ibu Ningrum,seorang guru sukuan SD berumur sekitar 30tahun mengacungkan tangannya,”iya bu,silahkan”kata saya sambil menyulut sebatang rokok,krn acara dibuat santai agar tdk tegang tp penuh ketenangan,”apakah kami belajar SH di PSHT ini sudah tepat mas?sementara banyak SH lain di luar sana yg mengaku lebih baik & asli dr eyank Suro.”tanyanya,kemudian saya tersenyum & menjawab dgn tembang dandanggula,


“ Lamun sira anggeguru kaki ”
“ Amiliha manungsa kang nyata ”
“ Ingkang becik martabate ”
“ Sarta kang wruh ing hukum ”
“ Kang ngibadah lan kang wirangi ”
“ Sokur oleh wong tapa ”
“ Ingkang wus amungkul ”
“ Tan mikir pawewehing lyan ”
“ Iku pantes sira guranana kaki ”
“ Sartane kawruh ana ”
“jadi nilailah sendiri PSHT dgn hati jenengan,saya tdk akan berkata tepat atau tdk,krna yg merasakan adalah panjenengan sendiri,seperti yg baru saja saya tembangkan,pilihlah seorang manusia atau dalam hal ini perguruan yg benar2 baik,bagus derajatnya dimata masyarakat,serta tahu & taat akan hukum yg berlaku di dunia ini,jd silahkan di nilai,apakah jenengan sudah belajar SH di tempat yg benar atau belum.”jawab saya menerangkan,beliau mengangguk sambil tersenyum setelah mendapat jawaban dr saya.”ada lg?”tanya saya,”saya mas.”mata saya tertuju pd suara yg saya kenal,ternyata tdk salah,si Rizda,siswa saya yg paling cerewet dlm bertanya,”iya,apa riz?”tanya saya,”mas apa SH lain jg bisa mempelajari ilmu SH tanpa latihan,SH Tunas Muda contohnya,habis dikecer mereka tdk prnah ada yg latihan,tp kalau Suran Agung mereka ikut ngumpul,enak banget mereka tanpa latihan dah jd pendekar.”kata Rizda,”apakah kalau mereka latihan harus lapor dulu ke kamu riz?”tanya saya,”ya nggak jg sih mas,tp enak banget habis di kecer mereka bebas,mau latihan boleh,nggak jg boleh.”jawabnya,”dulu waktu eyank Suro masih hidup jika ingin menjadi saudara SH harus di kecer dl sebelum mempelajari ilmu-ilmunya,tradisi inilah yg di pertahankan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda dalam penerimaan saudara baru,PSH/SHO pun jg seperti itu.”jawab saya,”lalu kenapa PSHT caranya berbeda dgn SH lain mas”tanya rizda di barengi dgn suara riuh penasaran dr yg lain,”karena Ki Hardjo tdk ingin menyalahi janjinya pd sang guru yaitu Ki Ngabehi Suro Diwiryo.”jawab saya,suara riuh itu berhenti menjadi suasana tenang & penuh antusias,”maka Ki Hardjo mengubah tujuan kecer yg mulanya untuk penerimaan saudara baru diubah menjadi wisuda karena telah lulus menjadi tingkat 1,tapi ubo rampe & tatacara kecer PSHT tetap sama dgn SH eyank Suro.”jelas saya.
“kenapa banyak yg mengatakan PSHT adl SH palsu krn jurusnya yg beda mas?”tanyanya,suasana terdengar kembali riuh karena pertanyaan rizda,”ya sama,karena Ki Hardjo terikat sumpah Setia Hati maka beliau memodifikasi semua jurus yg di dapat dr eyank Suro,ilmu SH jg bkn terpaku pd jurus semata riz,yg terpenting dlm belajar ilmu SH itu adl kerokhanian yg merupakan titik akhir dr Ilmu SH & PSHT tetap mempertahankan itu.”jelas saya pada rizda,suasana tenang kembali setelah saya menjawab pertanyaan rizda,”mas kenapa di PSHT harus latihan dl,apa alasan Ki Hardjo mengubah fungsi kecer selain tdk mau menyalahi sumpah pd eyank Suro mas?”tanya rizda penasaran,lalu saya menjawabnya dgn tembang pucung,


“ Ngelmu iku kalakone kanthi laku “
“ Lekase lawankas “
“ Tegese kas nyantosani “
“ Setya budya pangekese dur angkara “
“ilmu itu akan kita dapat dgn laku/cara/berlatih,kita mau belajar silat,tp tanpa berlatih dgn rajin & teratur apakah kita bisa silat?padahal silat adlah landasan & media Persaudaraan di PSHT,jd kalau mau jd saudara PSHT ya harus berlatih dl supaya jd pesilat yg tangguh,sedikit demi sedikit dgn berlatih pasti akan menemukan inti dr apa yg akan kita cari,”jelas saya,”kalau kita sudah dpt ilmunya pasti ilmu itu bs membuat tenang,ilmu itu jg harus diamalkan pd masyarakat,gunakan ilmu itu untuk mebela yg benar & menghancurkan yg salah.”tambah saya,serentak mereka semua mengangguk-angguk tanda mengerti,”ada yg ingin bertanya lagi?”tanya saya,semua saling pandang & menjawab”tidak mas.”walaupun tidak serentak,”baiklah kalau memang tdk ada,silahkan istirahat dl.”perintah saya pd semua siswa,semua membubarkan diri dgn tenang untuk beristirahat.
Sambil ngrokok saya berpikir,betapa pengetahuan harus diperlukan dlm melatih,tanpa pengetahuan lebih mustahil seorang pelatih bisa melatih dgn baik,sungguh saya benar2 merasa masih kurang dlm pengetahuan SH.

Bersambung..............