Eyang Suro

Eyang Suro
Muhamad Masdan lahir pada 1869 di daerah Gresik (Jawa Timur). Kelak kemudian putra tertua Ki Ngabehi Soeromihardjo ini dikenal dengan dengan nama Ki Ageng Hadji Ngabehi Soerodiwirdjo (Eyang Suro).

Senin, 12 November 2012

BUNGKUS TUNTUN SAMBUNG

BUNGKUS: Menghafal Jurus Betawen,
Betawi satu sampai dengan
Minangkabau III Sipai (Simpi=Tari),
Blirik= Corak sampai hafal berikut :
Nama-nama Jurus dan Tegak, Kuda-
kuda, prinsip sikap tangan, badan
miring, condong sesuai dengan
Anatomi tubuh. Mengenal arah jarum
jam selalu hadap jarum jam 12.
Gerakannya Pelan-pelan, santai,
mantap dan selalu menjaga
Keseimbangan


TUNTUN: Memindah-mindahkan
Tegak, dari Tegak Jurus sekian, ke Jurus
sekian dan dari pecahan Jurus sekian
kepecahan jurus yang lainnya
kemudian di aplikasi individu. Masing-
masing. Disini juga diperkenalkan
bermacam-macam jenis seperti senjata
pendek, sedang dan panjang antara
lain senjata khas Kerambik, pisau
belati, golok, keris, pedang, toya,
tombak, sarunjug, kendit, tutup kepala
dll. Dengan iringan musik (Macapat,
Keroncong, Gambang Keromong.
Kendang Pencak,Tari Randai,Saluang) contoh Jatuhan, Kuncian, Serang,Bela,
permainan jarak jauh, dekat,rapat,
permainan atas, tengah dan bawah,
mengenal arah mata angin,
penguasaan lapangan, pengambilan
tenaga lawan (kosong, isi) Tuntun
SAMBUNG, dll.

SAMBUNG: Gambaran perkelahian
bebas yaitu satu lawan satu, satu
lawan dua orang, mungkin paling
banyak satu lawan delapan orang.
dalam Perkelahian (SAMBUNG) "SH"
bukan untuk menyakiti tapi untuk
saling memberi aksi dan reaksi,kalau
bisa bukan untuk kontak, cukup menghilangkan keseimbangan lawan
sudah cukup. Dibutuhkan
pengendalian diri mapan dan mantap.
Supaya tidak terpengaruh oleh situasi
dan kondisi saat itu juga. Pengendalian
Diri sempurna dapat menjadikan para
Kadhang SETIA HATI dapat mampu
mengalahkan Diri Pribadinya sendiri

2 komentar: