Eyang Suro

Eyang Suro
Muhamad Masdan lahir pada 1869 di daerah Gresik (Jawa Timur). Kelak kemudian putra tertua Ki Ngabehi Soeromihardjo ini dikenal dengan dengan nama Ki Ageng Hadji Ngabehi Soerodiwirdjo (Eyang Suro).

Minggu, 05 Januari 2014

Persaudaraan Rumpun Setia Hati / PRSH

PRSH di deklarasikan di Surakarta, tanggal 23 Juni 2013. PRSH dideklarasikan oleh kadang SH dari beragam latar belakang, yang mempunyai cita-cita sama untuk melestarikan dan mengenalkan ajaran SH Pemuda Sport Club (PSC) yang didirikan oleh Ki Harjo Utomo dan dilanjutkan oleh Bp.Hasan Djojoadisuwarno (Eyang Hasan) selaku salah satu murid langsung beliau. Adapun sesepuh dari PRSH antara lain Bp.Drs. Mochammad Ngemron, MS,Psi., Bp. Budi Sudarno, Bp. Kresno Budaya, Bp. Drs. Sobarudin, Bp.Sumarsono. Dewan sepuh tersebut diketuai oleh Bp. Drs. Mochammad Ngemron, MS,Psi. Menurut salah satu sesepuh PRSH, Drs. Mochammad Ngemron, MS,Psi., disampaikan jika ajaran dari PRSH mengacu kepada ajaran Setia Hati yang disampaikan oleh Bp. Hasan Djojoadisuwarno, yang merupakan perpaduan dari ajaran Eyang Harjo Utomo dan Eyang Munandar. Menurut beliau Eyang Hasan menekuni ilmu SH dari kedua tokoh SH saat itu, dimana keduanya merupakan murid langsung dari Ki Ngabehi Surodiwiryo selaku pencipta Ilmu Setia Hati. Dari Eyang Harjo Utomo, beliau mempelajari pencak silat dan ke organisasian SH. Sedangkan untuk pendalaman spiritual, mendapatkan bimbingan dari Eyang Munandar (Pendiri Persaudaraan Setia Hati/PSH). Pengurus Besar (PB) dari PRSH berpusat dan berkedudukan di Kota Surakarta, Ketua PB PRSH saat ini diamanahkan kepada Bp. Sumina Danunagara, S.IP., MH. Beliau belajar pencak aliran SH, di Kota Yogyakarta dan dikecer pada tahun 1981. Selanjutnya beliau mendapatkan bimbingan langsung dari Bp. Drs. Mochammad Ngemron, MS,Psi., untuk pendalaman spiritual dan keilmuan SH. Saat ini PRSH sudah tercatat di Akta Notaris, tertanggal 16 Juli 2013 dan sudah memiliki 23 cabang yang terus tumbuh dan tersebar di seluruh Indonesia serta perwakilan di luar negeri yaitu Singapore, dan Belanda.

Senin, 14 Januari 2013

ULUK SALAM PERSAUDARAAN SETIA HATI.(SH)

Jurus 25 (dua puluh lima)/ Minangkabau 1 Kucingan Merupakan isyarat memberikan doa harapan selamat sudah barang tentu, dimaksud dengan doa harapan selamat ialah doa harapan selamat lahir dan batin. Dalam pemberian salam menunjukkan keakraban kehalusan budi, karenakan suka menghargai harkat, martabat terhadap orang lain tanpa membedakan status sosial apapun. Dalam gerak langkah jurus 25 (dua puluh lima) dimulai dengan, membungkuk merendahkan tubuh sambil menyentuh tanah, berputar kekiri dan kekanan. Gerakan membungkuk merendahkan tubuh ini mengandung arti makna merendah diri.
Dalam jurus 25 (dua puluh lima) salah satu isi dari PANCA PRASETYA Persaudaraan Setia Hati. yakni pada No 4 (Empat) Sungguh –sungguh saya akan merendah hati dan menjauhkan dari watak sombong. memperingatkan kita pada lingkungan sekitar kita yang terdekat. Janganlah sekali–kali meninggalkan dan melupakan lingkungan disekitar kita yang terdekat, karena sewaktu kita membutuhkan uluran tangannya.
Menunjuk'kan kebersamaan jiwa dankeluruhan budi seseorang. karena orang itu tahu berterima kasih atas kebaikan orang lain, sementara itu sudahkah kita berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menghidupi dan memberi sehari–hari.
jurus 12 (sebelas)/ Cimande IV: memberi salam pada orang yang sedang dihadapi secara langsung. Dalam keadaan biasa, apabila kita bertemu dengan seorang yang baru kita kenal. Tentu kita saling memberi salam dan dan menunjuk orang yg sedang di hadapi tanpa ada rasa permusuhan dan kembali ke Sanubari. tidak hanya terbatas pada kawan saja. Kepada siapapun yang sedang dihadapi secara langsung, meskipun lawan sekalipun. Pada lawanpun kita harus mengharapkan keselamtan lahir atau batin.
Jurus 25 yang di rangkaikan dengan jurus 12 sebagai Uluk salam dalam pemulaan Sambung, Uluk salam merupakan Isyarat Memberikan Do'adan harapan (Selamat) Lahir dan Batin. 


(Majelis Kerohanian Pengurus Besar Persaudaraan Setia Hati, bimbingan mental Spiritual Tuntunan V oleh Bpk. Slamet Danoedinoto. Semarang28 Juni 1974)

Rumpun Setia Hati



 Pada dasarnya SH memang hanya satu Yaitu  SH di Jl Gajah Mada No 41 Kota Madiun, yang kemudian dikenal sebagai SH Panti itu. Panti itu merujuk pada rumah yang dulunya adalah kediaman Ki Ngabehi Surodiwiryo atau Eyang Suro, pendiri ajaran SH. Jadi, bisa dikatakan SH yang asli itu ya SH Panti. Dan warga SH asli digembleng di tempat itu.
Sedangkan SH lainnya, seperti SH Terate, SH Tunas Muda, SH Organisasi, ESHA Singapore Dan SH yg laen itu didirikan oleh Beliau Beliau yang awalnya juga mengenyam ilmu SH di Panti. Bisa juga disebut sebagai SH turunan. atau Masih dalam Rumpun Setia Hati
Berikut adalah Rumpun Rumpun Setia Hati :

1. Persaudaraan Setia Hati (Panti) pendiri : Ki Ng Surodiwiryo tahun : 1903 di surabaya
keterangan : SH ini tdk berorganisasi tp masuk paguyuban,SH ini bisa disebut SH induk / sumber dr semua SH. dan perlu di ketahui sh ini masih ada dan aktif. dan secara ekplisit tdk ada lambang. Alamat Jl Gajah Mada No 41, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

2. Setia Hati Tuhu Tekad.(SHTT) pendiri : Raden Singgih tahun : 1918 di madiun  nama awal SH ini adalah Suci Hati lalu saat masuk IPSI namanya dirubah mnjadi SHTT.  SH yg satu ini secara keilmuan tdk ada hubungan sama sekali dgn SH Eyang Suro . Padepokan SHTT berpusat di Ds.Sewulan  Kec Dagangan Kab.Madiun

3. Persaudaraan Setia Hati Terate pendiri : Ki hardjo utomo tahun : 1922 di Pilang Bango Madiun Di awal perintisannya, perguruan pencak silat yang didirikan Ki Hadjar ini diberi nama Setia Hati Pencak  Sport Club (SH PSC) 1942 berganti nama lagi menjadi Seti Hati Terate. Kabarnya, nama ini merupakan inisiatif Soeratno Soerengpati, siswa Ki Hadjar yang juga tokoh perintis kemerdekaan berbasis Serikat Islam. pada tahun 1948, Soetomo Mangkoedjojo, Darsono dan sejumlah siswa Ki Hajar, memprakarsai terselenggaranya konferensi pertama Setia Hati Terate. Hasilnya; sebuah langkah pembaharuan diluncurkan. Setia Hati Terate yang dalam awal perintisannya berstatus sebagai perguruan pencak silat di rubah menjadi “organisasi persaudaraan” dengan nama “Persaudaraan Setia Hati Terate”.

4. Persaudaraan Setia Hati (SHO) pendiri : Ki Munandar Haryo Wiyoto& 50 kadhang setia hati. tahun : 1932 di Semarang. Organisasi Persaudaraan Setia Hati dalam perjalanan waktu awalnya bernama SHO (Setia Hati Organisasi) Selanjutnya pada tahun 1972 Bapak Munandar Hardjowijoto sebagai Ketua Umum dimana pada periode inilah SHO diganti namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati (SH)

5. Persatuan Seni Silat Setia Hati (ESHA) pendiri : Kang Jasman tahun : 1939 di singapore
Nama Seni silat ESHA ini adalah dari singkatan Nama Asalnya SETIA HATI (SH) di tanah jawa logat bahasa mereka menyebuthuruf  S = ES, H= HA. maka dengan hal demikian perguruan ini di namakan ESHA.
pada saat Kang Munaji (Beliau adalah anak turun YUDONEGORO pengawal P.DIPONEGORO yg tinggal di wonosobo jawa tengah indonesia. adik kandung alm.jend Kunkamdani generasi ke 2 murid eyang Suro diwiryo  murid dari  eyang Munandar )menjadi utusan khusus presiden SOEKARNO untuk berjuang didaratan malaya. Pada akhirnya beliau bertemu dgn kang JASMAN/ wak JASMAN, wak jasman seorang polisi pemerintah malaysia, kang MUNAJI saat itu seorang tahanan politik dan terjadilah pengangkatan saudara,dg pengekalan pembentukan jurus gaduh Setia Hati esha/ ezhar,yang terdiri dari 7 jurus dan 13senaman jurus, yg mengandung semua permainan pencak  silat Setia Hati.

6. Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo Madiun. pendiri : R.D.H Suwarno tahun : 1966 di Madiun. Pada tanggal 15 Oktober 1965, Kami ( Soewarno ) merasa terpanggil untuk bergerak ( mengaktifieer ) kegiatan – kegiatan “S-H “(membentuk Organisasi SH baru sebagai Wadah Para Anggota Muda)  KARENA Sejak tahun 1964, “ S-H “ mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini disebabkan tidak lain karena keadaan juga, sebagian besar Saudara – saudara “ S-H “ sudah banyak yang lanjut usia ( tua ), ditambah dengan makin berkurangnya penerimaan Saudara baru. Banyak saudara “ S-H “ yang sudah sepuh satu per satu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara “ S-H “, dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau keadaan yang demikian dibiarkan terus – menerus maka “ S-H “ lambat laun akan mengalami kepunahan.
SETIA HATI MENDIDIK MANUSIA UNTUK TAU BENAR  DAN SALAH , UNTUK BERBUDI LUHUR DAN TERUTAMA UNTUK TDK MENGINGKARI HATI
SALAM SETIA HATI

Senin, 12 November 2012

BUNGKUS TUNTUN SAMBUNG

BUNGKUS: Menghafal Jurus Betawen,
Betawi satu sampai dengan
Minangkabau III Sipai (Simpi=Tari),
Blirik= Corak sampai hafal berikut :
Nama-nama Jurus dan Tegak, Kuda-
kuda, prinsip sikap tangan, badan
miring, condong sesuai dengan
Anatomi tubuh. Mengenal arah jarum
jam selalu hadap jarum jam 12.
Gerakannya Pelan-pelan, santai,
mantap dan selalu menjaga
Keseimbangan


TUNTUN: Memindah-mindahkan
Tegak, dari Tegak Jurus sekian, ke Jurus
sekian dan dari pecahan Jurus sekian
kepecahan jurus yang lainnya
kemudian di aplikasi individu. Masing-
masing. Disini juga diperkenalkan
bermacam-macam jenis seperti senjata
pendek, sedang dan panjang antara
lain senjata khas Kerambik, pisau
belati, golok, keris, pedang, toya,
tombak, sarunjug, kendit, tutup kepala
dll. Dengan iringan musik (Macapat,
Keroncong, Gambang Keromong.
Kendang Pencak,Tari Randai,Saluang) contoh Jatuhan, Kuncian, Serang,Bela,
permainan jarak jauh, dekat,rapat,
permainan atas, tengah dan bawah,
mengenal arah mata angin,
penguasaan lapangan, pengambilan
tenaga lawan (kosong, isi) Tuntun
SAMBUNG, dll.

SAMBUNG: Gambaran perkelahian
bebas yaitu satu lawan satu, satu
lawan dua orang, mungkin paling
banyak satu lawan delapan orang.
dalam Perkelahian (SAMBUNG) "SH"
bukan untuk menyakiti tapi untuk
saling memberi aksi dan reaksi,kalau
bisa bukan untuk kontak, cukup menghilangkan keseimbangan lawan
sudah cukup. Dibutuhkan
pengendalian diri mapan dan mantap.
Supaya tidak terpengaruh oleh situasi
dan kondisi saat itu juga. Pengendalian
Diri sempurna dapat menjadikan para
Kadhang SETIA HATI dapat mampu
mengalahkan Diri Pribadinya sendiri

Arti Lambang PERSAUDARAAN ”SETIA HATI” WINONGO Tunas Muda


1.PERSAUDARAAN “SETIA HATI”

#Persaudaraan Yg Kekal
#Persaudaraan Yg Tdk Saling Mengingkari/ Menghianati
#Persaudaraan Yg Saling Samat Sinamatan
#Persaudaraan Yg Dalam Hubungan Batin Saling Pengertian Yg Dalam

2.YANG BERPUSAT DI DESA WINONGO Kota Madiun Jawa Timur Tempat Tinggal,rumah Kediaman Sang Pengasuh Yaitu Ki NGABEHI SOERODIWIRJO
#Tempat Pengasuh Menggembleng Para Siswanya Serta Mengembangkan ilmunya
#Tempat Pengasuh Mengakhiri Hayatnya Dan Di Makamkan di
WINONGO MADIUN
3.TULISAN WARNA PUTIH
Putih Mempunyai Arti Watak: Suci,
Tidak Bernoda, Benar/Kebenaran
Bahwa Ajaran PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Mengarah Pada Kebenaran Dan KeSUCIan untuk Mencapai Kebahagiaan Dunia Dan akhirat Atas Ridho TUHAN YANG MAHA ESA Atas Segala PetunjukNYA.

4.WARNA HITAM Sebagai Dasar Lambang
Hitam Mempunyai Watak Kuat,Teguh,
Mantap, Tabah

5.PERSENJATAAN /SENJATA
Perlengkapan Seorang Ksatria/ Prajurit. sebagai perisai, Pengayom, Piandel, Pelindung Dalam Arti Kesiap-Siagaan Bagi Seorang Ksatria/ Prajurit.

6.WARNA BIRU
Biru Mempunyai Watak Kamot, Berjiwa Besar Lapang Dada
Bagaikan Wataknya Jolodhini/ Laut
Bagai Wataknya Angkasa/ Langit Biru Yang Luas

7.WARNA BIRU BULAT BERGERIGI 36
Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak Tekad Yang gilig/ Bulat Tekad Yang Utuh
Tekad Yang Tidak Mudah Goyah

8.BERGERIGI 36 Menyatakan
Jumlah JURUS KERAMAT
JURUS ANDALAN
Jurus Kesatuan Dan Persatuan Yang Berasal Dan Dihimpun Dari Seluruh Pelosok Tanah Air INDONESIA

9.WARNA MERAH BULAT,BERSINAR,
BERGERIGI 43 (MATAHARI)
Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak: Tekad Yang Gilig/ Bulat, Utuh,
Tidak Mudah Goyah

10.MATAHARI BERSINAR KE SEGALA PENJURU Mempunyai Arti Watak:
Pemberi Daya Hidup Dan Kehidupan Umat
Segala Sumber Kehidupan
Pemberi Pepadhang Seluruh Bawono/ Jage Raya
MEMAYU HAYUNING BAWONO

11.WARNA MERAH Mempunyai Arti watak Berani Dalam Arti Kebenaran semangat dinamis

12.JUMPLAH 43 DALAM BENTUK GERIGI
Menyatakan Jumlah Jurus Dasar

13.SINAR KUNING KESEGALA PENJURU
SINAR/NUR CAHAYA MENGARAH KESEGALA PENJURU 360 DERAJAT Mempunyai Arti Watak Membuat Pepadhang Segala Penjuru Serta Kedamaian Dimana Kita Berada

14.WARNA KUNING Mempunyai Arti Watak Jiwa Yang Luhur
Jiwa Yang Adiluhung
Jiwa Yang Sangat Terpuji

15.JUMPLAH SINAR 36 Menyatakan Jumlah JURUS KERAMAT Yg Sangat ADI LUHUNG Dari Pe ninggalan Nenek Moyang Kita BANGSA INDONESIA



16.ANNO 1903
Bhw PERSAUDARAAN “SETIA HATI” lahir Atas Petunjuk TUHAN Yg MAHA ESA Pd Tahun 1903
Lahir Dan Berkembang Srta Ngremboko Memancar Dr bumi INDONESIA Ke Seluruh Pelosok Dunia Hingga Kini Dan Smpai Akhir Zaman, Serta Di anut Segala Bangsa Yg Tidak membedakan Kulit, Agama, pangkat Golongan
17.Mens Sana in Corpore Sano
Di Dalam Jiwa Yg Sehat Terdapat Badan Yg Sehat
DENGAN MENGOLAH RAGA SERTA BATIN UNTUK MENCAPAI KELUHURAN BUDI GUNA MENDAPATKAN KESEMPURNAAN HIDUP DEMI KEBAHAGIAAN Srta KESEJAHTERAANDUNIA AKHIRAT

18.TELUNG KETHENG DALAM KESATUAN SEGITIGA
Telung Ketheng Merupakan Pegangan Pokok Jenis Uang Logam Paling Kecil Dan Tidak Dapat Di Pecahkan Lagi
19.AMAR MARUF NAHI MUNKAR
Melaksanakan PerintahNYA Serta Meninggalkan LaranganNYA

20.BURUNG TERBANG MELAYANG DI LANGIT
Melambankan TUMURUNNYA WAHYU ILLAHI KEPADA PENGASUH Untuk Mengembangkan Serta Mengajarkan ilmu PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Sesuai Dgn Tujuan Pokok Yg Sungguh ADI LUHUNG

Senin, 22 Oktober 2012

Arti lambang Persaudaraan Setia Hati 1932


ARTI LAMBANG / LOGO SETIA HATI: Logo ini dibuat pada tahun 1932 pada waktu Bapak Moenandar Harjowiyoto mendirikan SHO(Setia Hati Organisasi) 22 Mei1932. dan Tahun 1972 menjadi Persaudaraan Setia Hati (SH)sampai Sekarang.
1. Logo bergambar HATI dengan tulisan SH, dilingkari oleh bintang bersudut 12 dan di setiap sudut bergaris 5.

2. Jumlah 12 menunjukan jumlah bulan dalam 1 tahun,bukan cuma itu. Hitungan waktu dalam jam, ada 12 jam siang &12 jam malam. SH memberikan tuntunan, agar 12 jam itu tidak terlewatkan dengan sia-sia. *mengkaitkan tentang rukun agama. -Rukun agama ada 3 : Iman,Islam, Ihsan. -Iman ada 6, Islam 5 dan Ihsan. Jika dirumus secara matematika, 6+ 5 + 1 = 12. Dan sapta wasita tama7 + panca prasetya 5 = 12

3. Jumlah 5 bisa menunjukan hari pasaran(Legi,Pahing,Pon,Wage,Kliwon), sholat 5 waktu, panca sila,

4. Sedangkan hati bertuliskan SH artinya: Diri (jasmani) SETIA kepada HATI SANUBARI. Setia mengandungarti tidak mau berpisah dalam kondisi apapun juga, landasanya adalah cinta kasih yg mendalam. Sedangkan HATI SANUBARI adalah tempat rasa yg paling halus dan mendalam, diibaratkan seperti dutabesar berkuasa penuh antara manusia dan TUHANNYA. Secara keseluruhan arti dari logo Persaudaraan Setia Hati: Sebagai kadhang SH setiap saat,hari, minggu, bulan dan tahun haruslah tetap SETIA kepada HATI SANUBARINYA. buku peringatan persaudaraan setiahati

Rabu, 10 Oktober 2012

Melacak Akar Konflik Antar Perguruan SETIA HATI

Melacak Akar Konflik Antar Perguruan SETIA HATI di Karisidenan Madiun

Kasus perkelahian antar perguruan silat yang di motori oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Setia Hati Tunas muda winongo atau di sebut STK (Sedulur tunggal kecer) di karesidenan madiun akhir-akhir ini sangat marak dan melibatkan masa pendukung secara massif dan di sertai dengan pengerusakan serta jatuhnya korban jiwa.

Konflik yang berpangkal dari perbedaan penafsiran dan klaim kebenaran tentang ideoligi keSHan merambat hampir seluruh karisedanan Madiun. Hadirnya konflik tersebut juga meinimbulkan keresahan dan ketidaknyaman berbagai lapisan masyarakat. Arkeologi Kekerasan SH Terate VS SH Winongo Perkelahian secara turun temurun antar SH Terate dan SH Winongo tidak lepas dari setting sejarah yang melatarbelakangi.

Kedua perguruan tersebut pendiri  awalnya merupakan satu perguruan yaitu Setia Hati (diawali berdirinya Sedulur Tunggal Kecer) yang berdiri di kampung Tambak Gringsing Surabaya oleh KI Ngabei Soero Diwiryo dari Madiun pada tahun 1903. Pada tahun tersebut KI Ngabei belum menamakan perguruannya dengan nama Setia Hati namun, bernama “Joyo Gendilo Cipto Mulyo” hanya dengan 8 orang siswa, didahului oleh 2 orang saudara yaitu Noto/Gunadi (adik kandung KI Ngabei sendiri) dan kenevel Belanda. Organisasi silat tersebut mendapat hati di kalangan masyarakat sekitar tahun 1917, yang mana Joyo Gendilo Cipto Mulyo mealkukan demonstarsi silat secara terbuka di alun–alun Madiun dan menjadikannya sebgai perguruan yang popular di kalangan masyarakat karena gerakan yang unik penuh seni dan bertenaga.

Pada tahun 1917 Joyo Gendilo Cipto Mulyo bergati nama dengan Setia Hati. Pendiri perguruan tersebut meninggal pada tanggal 10 November 1944 dalam usia 75 tahun, dengan meninggalkan wasiat supaya rumah dan pekarangannya diwakafkan kepada Setia Hati dan selama bu Ngabei Soero Diwiryo masih hidup tetap menetap di rumah tersebut dengan menikmati pensiun dari perguruan tersebut.

KI Ngabei dimakamkan di Desa Winongo Madiun dengan batu nisan garnit dengan dikelilingi bunga melati. Dan oleh berbagai kalangan makam Ki Ngabei dijadikan pusat dari perguruan Setia Hati. Dan pada Tahun 1922 Murid KI Ngabei Soero Diwiryo Pak Harjo Oetomo mendirikan Setia Hati Terate sebagai respon untuk mengembangkan Pencak silat dengan ideologi ke SH an. sebagai wadah mendidik para pejuang kemerdekaan sepeninggal Eyang Suro hingga dekade 1965an kehidupan antar Rumpun SH berjalan harmonis dan  kekelurgaan

Pertentangan kedua rumpun SH di mulai saat ada karnaval 17 agustus di alun alun Kota Madiun tahun 1987 ketika itu terjadi saling ejek dan kemudian saling lempar botol minuman air mineral dan berakhir dengan tawuran masal

Konflik kedua Rumpun SH  merambat sampai akar rumput sampai  sekarang yang di penuhi rasa kebencian satu sama lain. di perparah dengn doktrin2 pelatih yg menyesatkan seperti pengakuan bahwa SH tunas muda adalah Asli penerus eyang suro pdhal bukan dan juga pengakuan lahir 1903 padahal SH Tunas Muda Mulai aktif tahun 1965 Belum lagi konflik di perparah kepentingan politik dan perebutan basis ekonomi. Basis pendukung antar kedua perguruan di bedakan oleh perbedaan kelas juga. SH Winongo berkembang dalam alan perkotaan dan basis pendukungnya adalah para bangsawan atau priyayi sedangkan SH Terate berkembang di wilayah pedesaan dan pinggiran kota. Perpecahan kedua perguruan tadi juga terletak dalam strategi pengembangan ideologi yang satu bersifat ekslusif sedangkan Hardjo Utomo ingin membangun SH yang lebih bisa diterima masyarakat bawah guna melestarikan perguruan.

Melihat dari latar belakang tersebut konflik yang tejadi adalah konflik identitas yang mana SH Tunas Muda  mengklaim kebenaran pembawa nilai Ideoligi SH yang orisinil, ASLI dan menganggap dirinya yang paling baik dan benar. Klaim kebenaran terus menerus di reproduksi sehingga membentuk praktek–praktek diskursif yang meyalahkan SH yg lain.antara laen Ga asli lah jurusnya di rubah lah dll

Konflik yang di gerakkan oleh klaim kebenaran pemegang otoritas tunggal ideologi ke SH an juga di dukung olehkultur agraris masyarakat setempat yang dalam kehidupan sehari-hari tidak mempunyai kegiatan selain bertani untuk memenuhi kebutuhan sehari –hari. Tumbuh suburnya perguruan silat di karesidenan Madiun juga di topang oleh idelogi pencak silat yang di olah kebatinan kejawen yang sangat familiar dalam kehidupan sehari–hari.

Implikasinya kelompok silat menjadi suatu yang itegral dalam kehidupan masyarakat dan masyarakat juga ikut melestarikan konflik di sebabkan tingkat partisipasinya dalam kelompok silat sangat tinggi. Hadirnya kelompok silat dalam masyrakat agraris adalah sebuah media sosial untuk melepaskan rutinitas sehari–hari dan sebagai pelepas tekanan kemiskinan yang sering di derita masyarakat petani.



Hadirnya nuansa politisasi dalam sebuah organisasi silat yang menambah rantai konflik semakin panjang dan sangat sulit untuk diselesaikan. Pertarungan eksistensi antara SH Tunas Muda Winongo dan SH Terate juga ber imbas pada perekutan anggota sebanyak–banyaknya. Dalam memperebutkan anggota juga sebagai perebutan basis ekonomi. Hasil Penelitian yang di lakukan oleh E. Probo dia mengambil contoh SH Terate (2002 :6 makalah diskusi), untuk satu kali pelantikan setiap bulan Sura [bulan pertama dalam kalender Jawa], Terate melakukan pelantikan sejumlah 1000-2000 anggota baru.

Jika satu anggota membayar 700 ribu rupiah, maka uang yang akan masuk ke organisasi dalam satu tahun adalah Rp 700 juta hingga 1,4 milyar rupiah !!! Jumlah yang fantastis. Ini menarik sekali, sebuah organisasi silat dengan jumlah anggota 35.000 orang dan pemasukan 700 juta hingga 1,4 milyar rupiah per tahun. Maka bila salah satu perguruan silat menguasai satu daerah maka dengan sekuat tenaga akan mempertahankan,karena di situlah eksitensi sebuah perguruan silat di pertaruhkan di lain itu mereka juga tidak mau kehilangan basis ekonominya.
 
 Solusinya  
1.SH terate harus bangga dengan sejarahnya dan perjuangan Pak Hardjo Utomo. Penulisan sejarah dibuat konsisten. Saya yakin sudah banyak anggota SHT yang tahu sejarah ini.
2. SH tunas muda harus mengkaji ulang sejarahnya Pak Warno. Ini paling mungkin dilihat dengan ukuran waktu. Yang dilakukan Mas KSH menurut saya sudah ok, yaitu dengan menunjukkan waktu pendirian SHTM 1965 kemudian ditarik ke belakang tentang kelahiran beliau dan sejarahnya Eyang Soero. Kesulitan disini adalah banyaknya anggota SHTM yang berpegang pada asas ‘pokoknya’ begitu sejarah SHTM dijadikan bahan diskusi. Banyak yang tidak mau berpikir terbuka dan cenderung menjadikan Pak Warno sebagai penyembahan (sudah pada taraf kultus individu).
3. Mengajak pembesar SHT dan SHTM untuk duduk bersama. Jika sudah menyangkut sejarah perguruan, menurut saya Pak Cuk SH panti juga diajak dalam diskusi. Supaya terlihat resmi, diajak juga Kadin Sospol, Kapolres dan Dandim di Madiun sebagai saksi dan bisa sebagai penengah. Untuk acara ini perlu dibuat agenda tersendiri.
Sebelum maju ke acara resmi (maksudnya diskusi dihadiri pejabat Madiun), pembesar SHTM perlu diajak diskusi awal agar dia bisa menerima jika konklusinya sejarah SHTM tidak seperti versi mereka. Agar berkesan imbang, pembesar SHT dilobby yang sama. Lobby ini perlu supaya tidak mengecewakan pejabat kota Madiun (tidak ada keributan didepan para pejabat). Proses lobbying banyak menyita waktu.
Point 2 bisa diminimalisir jika point 3 bisa berhasil. Usulan diatas bersifat konsep saja, teknisnya banyak yang mesti diberesin. Segitu dulu, mas. Semoga berkenan. Saya usul seperti diatas, karena keributan sepertinya berpangkal pada versi sejarah yang berbeda.