Oleh : Ary Sakty (Sh Terate 96 Tulungagung-East Java)
Tulisan ini merespond sms yang telah dikirimkan oleh seorang saudara dari SH xxx .
Kadhang
saya dari SH xxx menanyakan tentang apa maksud dan tujuan saya
mendirikan padepokan?apakah saya hendak mendirikan Perguruan baru?Kenapa
saya merubah Lambang SH Terate?apakah saya tidak menyukai lambang SH
Terate yang selama ini sudah ada?dan dengan cara yang seperti apa saya
akan menyatukan SH ?Padahal menurut kadhang saya ini ,para sesepuh pada
tahun 1986 pernah mengakui bahwa tidak ada manusia yang sempurna,tetapi
beliau beliau ini tetap mengakui bahwa SH nya lah yang paling baik dan
benar.
Salam Persaudaraan ,
Terimakasih untuk kadhang yang
telah mengirimkan SMS tersebut pada nomber saya yang memang sengaja
saya pasang pada website ini dengan tujuan mengumpulkan informasi dari
para kadhang pendekar.
*Saya
akan mencoba untuk menjawab dan memberikan penjelasan yang saat ini
masih berada pada relung hati sebagai Niat.Sebelumnya saya permisi
kepada beliau beliau para sesepuh SH, dimanapun
"panjenengan"berada.Kepada para kadhang pendekar SH,saya tidak bermaksud
"melancangi"system yang telah di rumuskan oleh masing masing SH,apalagi
menggurui lewat tulisan.saya hanya satu dari sekian kadhang pendekar di
luar sana,yang terusik dengan fakta di lapangan ,bahwa "perkelahian"itu
dilakukan oleh anak SH a,"penjarahan "itu dilakukan oleh SH b,
sementara SH c adalah "pengecut".dimana mana SH,di tembok tembok tepi
jalan ada GRAVITY SH, dan masih banyak lagi yang lain fakta diluar sana
"terbungkam""terbekukan".Atau akhrinya muncul juga jagoan jagoan
"neon"dengan kaos dan jaket berlogo SH "tebar pesona".Sebagai seorang
anak muda yang "culun"dan berpendidikan minim ,saya juga pernah sangat
bangga apabila memakai kaos berlogo SH.ini bentuk SEnse of Belonging
saya terhadap Organisasi yang telah mencetak seorang lelaki lugu,menjadi
berotot,ya saat itu saya senang karena saya bisa "tendangan"
,pukulan,bantingan,tapi saya tidak pernah kepengen bisa memecah es batu
atau balok beton bahkan saMpai nggak mempan senjata tajam,karena saya
tidak butuh semua itu.Yang saya butuhkan adalah saat itu sebagai pemuda
culun,dengan pertanyaan dan kesan yang sangat "Mendasar"..Seperti apa ya
rasanya jadi Pesilat? seperti apa ya rasanya bersabuk kain putih
mori?bagaimana ya rasanya memiliki gelar pendekar? itu saja.
Dan
ternyata semua pertanyaan saya itu,jawabannya" tidak sederhana "!..saya
hanya orang yang sedikit sekali mengerti apa itu SH ? sungguh ilmu yang
tidak pernah ada habisnya dengan sejarah perguruan yang panjang dan
misterius.
Tapi untuk Ilmu SH dan sejarah yang sebenarnya tentang
SH,itu menjadi observasi dan lelaku di lain waktu.nanti saya juga akan
berbagi lewat weblog ini .Sekarang saya hanya ingin bebas menulis dengan
keterbatasan Fakta dan referensi,saya masih mengandalkan kesimpulan
atas pemahaman yang segini gini aja,saya hanya akan berbicara oleh
"khayalan" atau "impian" dan "berandai andai " saja ,bagaimana ya
jadinya jika SH itu bersatu ? itu saja ,saya tidak berani melampaui
mimpi dan angan angan saya.saya hanya mampu berangan angan bagaimana SH
jika cuma satu aja,SH ,...SH ..SH ....bukan a b c x y z...
saya
berfikir jika SH cuma satu ,maka arogansi bisa diperkecil,fitnah lebih
bisa di jauhi, dan adigang adigung adiguna bisa cepat di maknai. maaf
istilah istilah ini sebatas pengetahuan saya.
jika SH
menyatu,maka arus bawah atau gerakan bawah tanah yang mengatasnamakan
gambar SH padahal "mungkin " ajaran keilmuannya beda atau istilahnya
"NUMPANG BEKEN' itu bisa tidak terjadi.
bisa jadi SH dan keilmuannya menjadi MUTIARA indah dan sangat EKSKLUSIF dari jaman ke jaman.
apakah SH tidak lagi eksklusif? saya hanya bisa menjawab" relatif" " tergantung" tapi "pasti".
apa
pentingnya SH memiliki kesan eksklusif? saya hanya mampu menjawab
"penting"karena tidak akan yang berani coba coba melanggar "sumpah
pendekar" dan kemungkaran bisa di perkecil.
jadi dengan terskat
skatnya SH ,menurut "pemikiran sederhana "saya ,adalah menimbulkan
system atau cara penyampaian keilmuan yang beragam.tapi muaranya tetap
satu ,menuju apa yang dimaksud dengan tujuan Guru Besar"pencipta SH'' Ki
ageng soerodiwiryo.Muara nya seperti apa? sampai saat saya menulis ini
saya masih melakukan observasi,maaf.
kembali ke pertanyaan di sms dari kadhang pendekar"bagaimana cara anda melakukan penyatuan SH" ?
jawab
: saya saat ini hanya mampu menulis.menuangkan impian.tindakan
permulaan saya berusaha membagi nomer hp saya ke saudara saudara SH
manapun untuk bertukar informasi. hasilnya saat ini saudara saudara dari
SH Tunas muda winongo juga sangat terbuka pada saya,sangat baik
merespond tulisan saya di website atau di sms,saudara saudara di Terate
juga berfikir hal yang sama,mereka positif menindaklanjuti
"perbuatan"saya ini.saya sekarang mengharapkan saudara saudara dari SH
Organisasi dan PSH di jakarta dan kroya untuk merespond tulisan saya ini
,mencatat nomer hp dan menghubungi saya.
jadi bisa saja mimpi
saya saat ini hanya sebatas mengumpulkan saudara sebanyak
banyaknya,hingga perbedaan yang selama ini menjadikan berita berita tak
sedap setiap jelang bulan muharam,pelaku pelakunya akan jera dan sadar
sendiri,bahwa semua itu sangat "nggak penting" semua itu bukan cara
KSATRIA,bukan pemikiran PANDHITA,dan jauh dari ilmu sejati nya para
BRAHMANA.
Bahwa memang telah menjadi tujuan kami untuk
sebisa mungkin membuktikan makna “Persaudaraan”dalam arti yang luas
tanpa dibatasi oleh prinsip sekalipun.
Jika memang SH a ,SH b,dan
SH c, telah memiliki prinsip sendiri sendiri dalam menterjemahkan
ajaran yang didapat dari Eyang Suro,itu kami sebut sebagai wujud
“kreatifitas” dari seorang murid atas apa yang telah di ajarkan oleh
gurunya . Dengan tingkat kecerdasan secara IQ,EQ,dan SQ ,pasti beliau
beliau ini “sadar” bagaimana ,kemana,dan mau di apakan SH ?
Contoh
: Jika dalam ruang kelas yang di huni oleh banyak siswa,pasti mereka
ini akan bersaing untuk menunjukkan prestasi nilai yang sebagus mungkin
kepada sang guru.para siswa akan berimprovisasi,berdialog dengan
guru,angkat tangan melempar pertanyaan ,bahkan berdebat sekalipun dengan
sang guru.
Dan rupa rupanya ,perdebatan sengit ini diterima
dengan “dangkal”hingga dari generasi ke generasi .tak ayal lagi ,senam
jurus dan pukulan serta tendangan yang telah di dapatkan selama menimba
ilmu dari sang guru ,akhirnya dijajal juga untuk berantem sesama saudara
seperguruan.Kami melihat semua ini sebagai bentuk “kreatifitas”dan
improvisasi yang kebablasan,mungkinkah karena kita hidup di Indonesia
yang didominasi oleh energi negatif akibat krisis ekonomi.apa yang
terjadi? Kesenggol sedikit aja “prak”,apalagi kalau bicara hingga masuk
wilayah prinsip ke akuan ‘wah wah bisa bisa nyawa jadi taruhan.
Kami
meyakini ,bahwa Eyang suro tidak pernah dengan sengaja menciptakan
konflik turunan ini.Beliau tentu tidak main main merumuskan gerak
langkah jurus dan olah bathin .tapi kalimat “tidak main main”menjadi
salah artinya jika harus mengkultuskan seorang guru besar.
Melacak
kebenaran SH mana yang murni ?tetap saja bermuara pada rahasia bathin
Eyang Suro.Ilmu mana yang sejati? Tetap saja kembali pada sang Khalik .
Akhirnya
perdebatan tetaplah menjadi perdebatan akan tetapi kami mendukung semua
ini sebagai bentuk kreatifitas positif.Tanpa menghilangkan nyawa
saudara.Jika harus bertarung karena prinsip ,itu indah jika dimaknai
sebagai “ sabung rasa” dalam arena pertandingan.
Rahasia
kebenaran ilmu SH eyang suro,dimanifestasikan dalam bentuk
“Persaudaraan”.kenapa beliau memakai kata SAUDARA? Tentu beliau telah
memikirkannya,bahka menerawang dengan kecerdasan bathinnya melihat masa
depan,bahwa apa yang telah diberikan kepada murid murid kinasihnya suatu
saat nanti akan menimbulkan permasalahan.
SAUDARA,sangat efektif
dan efisien untuk menyentuh manusia yang memiliki akal fikiran dan hati
nurani.SAUDARA sangat luar biasa untuk membuat SH mampu bertahan dari
jaman kejaman.
So…kenapa harus ada permusuhan ,jika perbedaan itu
indah ,jika prinsip itu adalah bentuk kesetiaan murid terhadap ke
sakralan ilmu dari sang guru ?
Marilah menjadi SAUDARA lahir dan bathin,sekalipun di kotak kotak oleh sebutan SH a, SH b, SH c ,dll .
Keragaman ini indah dan luar biasa,keragaman ini menciptakan leader leader tangguh dalam manajemen organisasi setia hati.
Jika
selama ini bermunculan gambar partai,tentu itu juga improvisasi yang
membawa visi dan misi.jika kami menampilkan logo Setia Hati yang telah
melenceng dari koridor bahkan dengan apa yang telah di rumuskan oleh
para pendahulu,kami tidak memiliki maksud dan tujuan pembangkangan atau
merubah.
Lambang ini hanya sebatas tanda pengenal dalam linkup
kecil yang kami sebut Forum,yang mana di forum ini kami mengundang
saudara saudara dari SH a,b,c untuk urun rembug,berbagi pengalaman,dan
menciptakan kedamaian dalam bentuk PERSAUDARAAN.jadi kami bukan
perguruan baru dari sempalan SH.kami hanya berusaha menterjemahkan
luasnya SETIA HATI ,sehingga forum kami berada seimbang di tengah,tidak
dominan pada SH yang mana.di logo ini kami mencoba bagaimana agar sekian
SH yang ada menyatu dalam satu FORUM PERSAUDARAAN.jadi bukan menyatukan
ajaran yang telah di lindungi oleh sumpah.hanya sebatas kata
PERSAUDARAAN yang kami satukan.
Semoga tulisan ini mampu menembus
hati nurani kadhang pendekar semua ,sehingga terwujud PERSAUDARAAN
lahir bathin ,menembus dimensi ruang dan waktu dalam alur hubungan
vertical horizontal ,manusia,alam dan Tuhan.amien…
Alangkah indah
jika kita tidak menilai itu benar ini salah,tapi mari kita tarik garis
lurus PERSAUDARAAN.nantinya generasi yang akan dating ,pasti mampu
melihat dan menentukan jalan mana yang terbaik menuju muara nya .karena
SH bukan agama.
mas minta nomor hapenya????penting saya dari dulur SH Terate komisariat ISI Surakarta
BalasHapusSalam persaudaraan . ..sy dr PSHW sangat bangga pd niat baik saudara Ary Sakty, smoga d ridhoNya
BalasHapus