Eyang Suro

Eyang Suro
Muhamad Masdan lahir pada 1869 di daerah Gresik (Jawa Timur). Kelak kemudian putra tertua Ki Ngabehi Soeromihardjo ini dikenal dengan dengan nama Ki Ageng Hadji Ngabehi Soerodiwirdjo (Eyang Suro).

Senin, 09 Januari 2012

Massa 33

Pada tahun 1981 terjadi suatu peristiwa
Massa 33 dari Surabaya mau menyerang ( ngedrop ) anak sh terate di madiun 
Sebenernya pertiwa ini sudah puluhan tahun yang lalu dan sebagian saksi hidup telah tiada
Peristiwa berawal dari mas Sapto sableng kadhang shterate ribut dengan seseorang .
Dalam keributan / perkelahian tersebut dimenangkan saudara Sapto sableng ...
Ternyata perkelahian ini berbuntut panjang karena seseorang yang telah dihajar oleh saudara Sapto sableng tidak terima ...
Ada beberapa bis berisi massa 33 tidak terima mau menyerang ( ngedrop ) yang telah menyerang dan menganiaya temennya
Disaat suasa gaduh dan keruh sh tunas muda mendompleng dan memusuhi sh terate yang kala itu dipegang oleh ketua dewan pusat RM.IMAM KOESSOEPANGAT. 
begitu banyak massa ( massa 33 dari Surabaya , sh tunas muda dibawah pimpinan mas Soewarno dan sh terate dipimpin mas Agus darsono / DLLJR .
Dari pihak keamanan ( kepolisian , angkatan darat ) menjaga dan mengantisipasi keadaan biar tidak terjadi bentrok / keributan ...
Alhamdulillah keributan tidak terjadi ( massa 33 dipulangkan ke surabaya )
Setahu aparat keamanan pada waktu itu yang mau ribut sh tunas muda dengan sh terate padahal sh tunas muda hanya mendompleng pada suasa yang hampir kacau
Syukur Alhamdulillah keamanan dapat menguasai keadaan
Akhirnya kedua pimpinan dibawa ke pihak keamanan ( KOREM / KODIM ) Sumber hanya ingat jalan pahlawan ( tidak tahu korem / kodim )

didalam pertemuan yang dimediasi oleh pihak keamanan ( sh tunas muda diwakili mas Soewarno dan sh terate diwakili mas Agus darsono )
Pada waktu itu mas Agus darsono mengusulkan , bagaimana kalau diadu aja sampai mati biar pada puas , ternyata usulan ini tidak disambut oleh saudara mas Soewarno yang kala itu belum terlalu tua .
Demikian sekelumit cerita yang terjadi pada tahun 1981 , mudah - mudahan ada hikmah yang bisa kita ambil dari kejadian ini.

7 komentar:

  1. saat tragedi massa 33 dulu sh terate dan sh tunas muda winongo madiun bisa saling bekerja sama, kenapa sekarang tidak bisa

    #STK KWADUNGAN

    BalasHapus
  2. Untuk para pembaca blog kami harapkan bisa berfikiran netral,dikarenakan blog ini dibuat dengan data data yang tidak tepat.Mohon untuk pembaca blog tidak mudah terprovokasi.
    Trimakasih
    Salam Persaudaraan 1903

    BalasHapus
  3. Buat SH Winongo, kalau anda masih ragu dengan sejarah SHWTM yang didirikan bpk soewarno, silahkan datang ke SHpanti untuk klarifikasi. Pembohongan yang terus-menerus sampai kini harus di hapus..

    BalasHapus
  4. SH winongo@ mohon berlapang dada saja mas pengakuan asli dan penerus syah sdh tdk relevan lagi
    salan setia hati

    BalasHapus
  5. Bagaimana bisa damai, jika kedua belah pihak masih saja merasa ajarannya benar, jika saja di tarik dari awal berdirinya,2 perguruan tersebut adalah satu guru.
    Toh kenapa juga kita sebagai penerus perguruan masih saja bermusuhan, kita hanya boleh tahu saja sejarahnya dan pelajari sejarahnya, jangan jadi sejarah itu menjadi sebuah akar permusuhan.

    Kita itu satu, SATU HATI.. SETIA HATI.
    Cukupi saja pandangan masyarakat yang buruk terhadap nama SETIA HATI, mari tunjuk'kan SETIA HATI itu benar-benar "MELU MEMAYUNING HAYUNING BAWONO" bukan PREMAN

    BalasHapus